BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Ini Cara Anies Atasi Program TV yang Merusak jika Jadi Presiden

 




DEPOK, KOMPAS.com — Bakal calon presiden Anies Baswedan menilai, belakangan ini stasiun televisi swasta kerap menayangkan program acara yang tak mendidik. Namun, menurutnya, hal tersebut tidak terlepas dari peran perusahaan yang mensponsori program televisi itu.

Anies mengatakan, edukasi yang diberikan oleh para pengajar di sekolah sudah cukup positif. Namun, ajaran tersebut seolah sirna saat stasiun televisi justru menayangkan program acara yang tidak memiliki unsur edukasi.

"Kita tidak akan berubah, kalau pagi, guru mengajar hal positif. Tetapi, kalau malam, guru 'kotak' mengajarkan hal yang menganulir ajaran guru pagi," kata Anies saat menjadi pembicara dalam kegiatan Jakarta Youth Summit 2014 di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (27/2/2014).

Peserta Konvensi Partai Demokrat itu mengatakan, jika nantinya ia lolos sebagai pemenang konvensi dan terpilih sebagai presiden periode 2014-2019, ia mengaku akan memanggil perusahaan yang mensponsori acara-acara tersebut.

Ia akan meminta agar perusahaan itu mencabut sponsor terhadap acara yang dianggap tidak memiliki nilai edukasi.

"Sponsornya panggil. Dan saya akan mengatakan perusahaan Anda mensponsori program yang merusak bangsa ini," katanya.

Selain itu, Anies akan memanggil pimpinan produksi acara tersebut. Pasalnya, merekalah pihak yang paling bertanggung jawab terhadap materi produksi acara. Menurutnya, tidak sedikit pimpinan produksi yang ternyata enggan menonton acara yang diproduksinya.

Bahkan, kata Anies, mereka terkadang meminta anak-anaknya untuk tidak menonton acara tersebut. Pasalnya, mereka mengetahui jika acara yang diproduksi tidak mendidik. "Saya akan panggil dan minta mereka nonton setiap hari selama satu bulan acara yang mereka produksi," pungkasnya.

 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Acara Debat Konvensi Demokrat Tambah Dua Kota

 




TEMPO.CO , Jakarta: Komite Konvensi Demokrat akan menambah dua kota untuk penyelenggaraan acara debat calon presiden, yaitu di Aceh dan Sumatera Barat. Menurut Sekretaris Konvensi Demokrat Suaedy Marasabessy, tanggal dan lokasi pastinya belum diputuskan. "Besok (Kamis, 27 Desember 2014) akan kami rapatkan lagi," kata Suaedy kepada Tempo, Rabu 26 Desember 2014.

Penambahan kota dilakukan karena panitia melihat ada waktu kosong di sela-sela jadwal yang sudah disediakan. Jadwal para peserta konvensi pun, menurut Suaedy, masih cukup lowong untuk mengikuti debat itu. "Akan diselipkan di tengah-tengah, sebelum penutupan di Jakarta," ujar dia.

Sebelumnya, 11 peserta konvensi sudah melakukan debat di Medan dan Palembang, Bandung dan Surabaya, Denpasar, Jayapura, dan Balikpapan. Mereka bakal menjalani debat serupa di Bogor (2/3/2014), Makassar (5/3/2014), Ambon (11/3/2014), Semarang (19/3/2014), dan Banjarmasin (22/3/2014).

"Acara penutupan debat berlangsung di Jakarta tanggal 30 Maret," ucap dia. Untuk di Bogor, Debat bernegara akan mengambil tema Kesejahteraan Rakyat dan Hubungan Internasional.

Konvensi Demokrat dimulai sejak September tahun lalu hingga April mendatang. Sebelas peserta konvensi masing-masing: Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarundajang.

 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

 Mengapa Ikut Capres 2014?

 Wawancara Khusus dengan Anies Baswedan





1. Anda dikenal muda, bersih, berintegritas, kenapa mau ikut proses politik ini?

Mari kita renungkan pertanyaan itu. Apakah memang proses politik itu hanya untuk diikuti oleh mereka yang tidak bersih, yang tidak berintegritas? Menurut saya, justru harus lebih banyak orang bersih, beintegritas, kompeten yang berada di pemerintahan dan politik. Karena di sana keputusan yang menyangkut publik dibuat.

Bagi saya pribadi, jika hanya memikirkan soal kenyamanan, maka saya pilih jalani saja yang sekarang ada di bidang pendidikan. Jalan yang nyaman, damai, penuh tepuk tangan. Tapi, saya pilih proses politik ini yang artinya saya harus berhadapan dengan tantangan, dengan status-quo. Tapi saya pilih untuk berjuang dan saya yakin Anda pun ingin memastikan bahwa Republik ini, bangsa ini, dan APBN hasil iuran pajak kita semua dikelola oleh orang bersih, berintegritas, kompeten dan berpihak pada kepentingan publik.

2.Politik ini kotor, kenapa Anda terlibat?

Politik hari ini adalah sebuah arena yang mengalami masalah. Begitu orang mendengar politik, politisi, ada satu penurunan persepsi yang luar biasa. Itu bukan arena yang hari ini dipandang terhormat.

Bila kita semua ingin jadi warga negara yang baik HANYA dengan jadi pembayar pajak yang baik, lalu siapa yang mengelola APBN dari uang pajak kita ? Urusan pangan, pendidikan, kesehatan, perumahan, transportasi, infrastruktur, siapa yang memutuskan? Yang memutuskan adalah mereka-mereka yang berada di wilayah politik.
 
Semakin banyak orang bersih mau terlibat di politik, semakin banyak orang seperti nama-nama itu yang bisa dijadikan contoh dan semakin bisa mendorong tumbuhnya pemerintahan yang bersih dan kepemimpinan politik yang bermanfaat.

3. Anda tidak takut dengan kritik, opini negatif bahkan cacian atas pilihan itu?

Saya tidak takut pada opini hari ini. Saya lebih takut apa kata Tuhan. Saya lebih takut bila kelak ditanyai: “Anda selama ini mengatakan A, B, C dan D soal bangsa ini, saat Anda diberi kesempatan untuk berbuat Anda malah memilih untuk diam?”
Saya pilih berbuat, pilih berjuang. Dengan cara yang benar dan bersama dengan orang-orang baik, karena itu saya ajak Anda ikut turun tangan, ikut berjuang.

4. Mengapa mencalonkan diri sekarang, kenapa tidak tahun 2019 saja?

Mungkinkah terjadi perubahan jika tidak ada yang mau turun tangan langsung? Saya terpanggil untuk turun tangan, tak hanya urun angan. Buat saya bukan soal 2014 atau 2019, ini soal pilih ikut tanggung jawab atau tidak. Jika saya tidak diundang maka saya tetap akan teruskan yang selama ini saya kerjakan yaitu ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Tapi begitu saya terima undangan, maka saya nyatakan siap dan pilih berkemas untuk berjuang dalam pencalonan melalui konvensi. Saya pilih untuk ikut bertanggung-jawab atas perjalanan bangsa kita.

5. Kenapa Anda setuju dengan Konvensi dan bersedia mengikuti Konvensi Partai Demokrat?

Mana yang lebih baik, penentuan calon presiden oleh elit partai atau oleh rakyat? Selama ini rakyat hanya memilih calon presiden yang ditentukan oleh elit partai. Konvensi membuat calon presiden yang diajukan oleh partai adalah calon yang dipilih oleh rakyat. Seharusnya memang semua partai mengadakan konvensi, meminta rakyat menentukan calon untuk ditetapkan oleh partai. Hari ini hanya Partai Demokrat yang menyelenggarakan konvensi dan mengundang warga negara biasa untuk ikut pencalonan.

6. Tapi Partai Demokrat itu sangat tidak populer, bermasalah, dan banyak kadernya yang korup.

Partai mana yang bebas dari kader korupsi? Bukan hanya partai, coba lihat sekeliling kita sekarang, di berbagai institusi baik swasta dan pemerintahan, praktek korupsi itu mewabah secara luar biasa.

Partai yang sedang berkuasa itu yang memang sering tidak populer. Itu fenomena jamak, terjadi dimana-mana termasuk di Indonesia. Coba Anda ingat-ingat partai apa yang tidak populer di tahun 2004, tahun 2001, tahun 1999? Partainya penguasalah yang tidak populer.

Bukanlah selama ini kita kecewa dengan pemimpin-pemimpin yang memutuskan sekedar untuk populer atau tidak berani ambil keputusan yang tidak populer? Saya bukan cari popularitas, saya memutuskan berdasarkan pikiran dan keyakinan secara menyeluruh. Keputusan saya bisa saja tidak populer, tapi saya bisa dan berani mempertanggung-jawabkannya.

7. Mengapa Anda berminat untuk mencalonkan diri menjadi presiden?

Ini bukan soal minat. Saya selalu mengatakan, saya bedakan antara ingin dan siap. Bila panggilan untuk bertugas itu datang, saya akan katakan siap. Kini saya diundang untuk sebuah proses dicalonkan menjadi presiden dan saya jawab: saya siap dan saya pilih ikut tanggung-jawab atas arah perjalanan bangsa kita.

8. Bukankah Konvensi Demokrat ini sekadar untuk melegitimasi pencalonan seseorang?

Jika yang menentukan pemenang konvensi itu adalah suara dari DPD dan DPC Partai Demokrat maka itu mudah terjadi. Tapi karena penentuan pemenang konvensi adalah survei masyakarat umum, bukan survei terhadap pengurus dan anggota partai, maka pemenangnya adalah calon yang paling banyak didukung oleh masyarakat.
 
Menurut saya, justru ini saatnya rakyat terlibat dan ikut memilih, jangan diam saja, karena ada mekanisme untuk ikut menentukan agar pemenang benar-benar sesuai dengan yang diinginkan oleh rakyat.

9. Hasil survei konvensi ini bisa dibatalkan oleh Majelis Tinggi?

Menurut AD/ART memang Majelis Tinggi yang menetapkan calon. Tentu bisa saja Majelis Tinggi menentukan calon yang berbeda dengan hasil survei. Tetapi dengan proses konvensi yang berjalan terbuka, dan dengan pernyataan berkali-kali dari pimpinan partai bahwa apapun hasil konvensi akan ditetapkan oleh Majelis Tinggi maka mengubah keputusan hasil konvensi justru akan membuat partai kehilangan kepercayaan dari masyarakat.

10. Anda tidak khawatir dengan resiko kalah?

Saya bedakan antara Kalah dan Menyerah. Memang belum tentu bisa menang, bisa jadi saya kalah, itu resikonya. Tapi saya tidak menyerah dan tinggal diam. Dengan pilihan yang saya ambil saya bisa katakan pada diri saya sendiri dan pada anak-anak saya bahwa ayahmu tak mundur ketika mendapat tantangan untuk berjuang bagi republik, ayahmu tak gentar hanya karena dikritik. Biarkan mereka ingat bahwa ayahnya pilih untuk berjuang dan meneruskan tradisi turun tangan. Biar anak-anak saya ingat bahwa bukan hitung-hitungan untung rugi, menang kalah soal kursi kekuasaan: ayahnya pilih untuk berjuang.

11. Dalam satu kata, apa visi Anda tentang Indonesia?

KUAT. Indonesia yang kuat adalah Indonesia yang rakyatnya kuat, keluarganya kuat, dan manusianya kuat. Kuat imannya, kuat jiwanya dan kuat raganya. Ekonomi yang kuat, kesehatan yang kuat, pangan yang kuat, pendidikan yang kuat dan kuat di semua sektor. Saya mengajak kita semua turun tangan, menjadikan Indonesia kuat. Caranya kita fokus pada manusia. Pembangunan itu, bukan untuk mengubah angka laporan. Pembangunan itu tentang manusia indonesia dan untuk manusia Indonesia.

12. Anda tidak berpengalaman, masih muda, bagaimana bisa memimpin perubahan?

Jika sistem politik ini sudah baik maka yang dibutuhkan adalah pemimpin yang punya pengalaman bekerja dalam sistem, agar dia bisa melanggengkan sistem yang baik itu. Bagi Indonesia situasinya justru terbalik, sistem yang saat ini ada justru sistem yang penuh praktek korupsi. Pengalaman macam apa yang diharapkan? Bisakah berada dalam sistem bebas dari kepentingan?

Kita memerlukan pemimpin yang bersih, yang berintegritas, yang tidak terlibat dalam belitan masalah korupsi dan politik. Orang yang tidak punya beban untuk mendorong perubahan ke arah yang benar. Yang tidak punya beban untuk menegakkan hukum, yang tidak punya beban untuk menangkap siapapun yang melanggar hukum dan tidak punya beban untuk mendorong terobosan terobosan. Indonesia memerlukan pemimpin baru dan bersih untuk mengubah sistem yang penuh masalah ini.

Sumber: Aniesbaswedan.com





 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

"Kesejahteraan Warga Lebih Penting daripada Patok Perbatasan"

 




BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Para Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat sepakat bahwa kesejahteraan masyarakat perbatasan jauh lebih penting daripada sekadar masalah patok perbatasan. Mereka sepakat bahwa semakin sejahtera masyarakat perbatasan, semakin tinggi pula rasa nasionalisme mereka terhadap Indonesia.

"Dia harus bangga (dengan Indonesia) tapi tidak boleh tertinggal. Siapapun presidennya, bangun perbatasan," kata salah satu peserta konvensi, Pramono Edhie Wibowo di Hotel Novotel, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (22/2/2014).

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu mengatakan, perbatasan Kalimantan sangat luas sehingga tak mungkin dibangun tembok. Yang harus dibangun, lanjutnya, adalah jiwa nasionalisme.

"Ke manapun dia pergi, dia akan menjaga kedaulatan," ujarnya.

Peserta lainnya, Anies Baswedan, menyoroti kebijakan pemerintah pusat selama ini yang lebih menjaga "pagar", bukan "halaman". Menurut Anies, jika terpilih menjadi presiden kelak, dia akan fokus membenahi halaman dengan menekankan pada tiga sektor, yaitu pendidikan, kesehatan, dan transportasi.

"Seharusnya policy lebih ke halaman. Oleh karena itu, pagar tak kuat pun orang akan tinggal," imbuh mantan Rektor Universitas Paramadina itu.

Hal senada juga diutarakan Dahlan Iskan. Menurut Dahlan, energi bangsa Indonesia tak perlu dihabiskan untuk membahas patok perbatasan karena perbatasan tiap negara sudah ditentukan koordinat.

"Fokus pada kesejahteraan dan harga diri. Jadi tidak terlalu banyak lagi pekerjaan kita di Sebatik, Tarakan, dan sebagainya," ujar pria yang masih menjabat sebagai Menteri BUMN itu.

Sementara itu, Irman Gusman mengatakan sejak memasuki era demokrasi, penerapan otonomi daerah diharapkan bisa membawa kesejahteraan. Demi mendorong otonomi tersebut, Irman pun mendorong lahirnya provinsi Kalimantan Utara.

"Itu untuk memperdekat peta kendali agar lebih baik sehingga pembangunan di perbatasan akan lebih cepat," kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI itu.

 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Pramono Edhie Serukan Nasionalisme Perbatasan  





TEMPO.CO, Balikpapan--Mantan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Purnawirawan Pramono Edhie Wibowo menyerukan pentingnya membangun jiwa nasionalisme di perbatasan Indonesia.

"Dibangun jiwa nasionalismenya bukan hanya temboknya itu yang harus dijaga, namun juga jangan tertinggal dengan daerah lain," kata Pramono Edhie saat konvensi capres Partai Demokrat di hotel Novotel Balikpapan, Sabtu 22 Februari 2014.

Bila terpilih menjadi Presiden, Pramono akan membangun perbatasan sesuai dengan kondisi. Dan mempersilahkan untuk memanggil investor, namun jangan melupakan putera daerah. 

Selain itu, bila ada orang Indonesia yang pandai di luar negeri dan mampu untuk mengerjakan, Pramono meminta agar pulang dan berkorban untuk pembangunan negara.

Pramono Edhie tampil dalam konvensi capres Partai Demokrat di hotel Novotel, Balikpapan untuk sesi pertama bersama dengan Anies Rasyid Baswedan, Dahlan Iskan dan Irman Gusman.

Sebagai moderator acara tersebut adalah Ada dua moderator yang memandu pada konvensi tersebut yakni dari Sofyan Effendi dan Andri Patton dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda.
 


BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Debat Kandidat Konvensi Demokrat Angkat Topik Sumber Daya Alam & Ekonomi Indonesia

 





SAMARINDA, KOMPAS.com – Debat kandidat dalam rangkaian Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (22/2/2014), akan mengusung tema ekonomi.

“Fokus kita membahas persoalan sumber daya alam yang ada di Kalimantan Timur, karena ini merupakan implikasi pengembangan ekonomi,” kata Sekretaris DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur, Nicholas Pangeran, Jumat (21/2/2014).

Nicholas memastikan seluruh peserta konvensi hadir dalam debat tersebut. Menurut dia, para kandidat akan berhadapan dengan pertanyaan soal sumber daya alam, dalam konteks memajukan perekonomian Indonesia.

Setiap kandidat akan diberi kesempatan memaparkan visi soal memajukan perekonomian Indonesia dari sektor sumber daya alam. Debat akan digelar dalam dua sesi, dengan sesi pertama berlangsung antara pukul 10.00 Wita hingga 12.00 Wita, dan sesi kedua pada pukul 14.00 Wita sampai 16.00 Wita.

Pada sesi pertama, akan berhadapan lima kandidat konvensi, dan enam kandidat selebihnya mengikuti sesi kedua.  “Semuanya sudah siap tinggal finishing saja, tinggal beberapa penyelesaian seperti panggung dan kelengkapan acara. Undangan sudah kami pastikan termasuk pendukung kandidat,” imbuh Nicholas.

 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Pramono Edhie: Kenapa KPK Musti Dikebiri?

 




Liputan6.com, Jakarta : Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan DPR agar menghentikan pembahasan Rancangan Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) dan Rancangan Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Langkah KPK itu didukung 2 peserta Konvesi Capres Partai Demokrat. Alasannya, revisi perlu ditunda bila menghambat pemberantasan korupsi.

"Kita lihat apakah KPK selama ini jalankan fungsi dengan baik atau tidak? Kalau baik kenapa harus dikurangi? Kalau nggak baik baru perlu dikoreksi," ujar peserta Konvensi Pramono Edhie Wibowo di gedung AH Nasution, Mabes TNI AD, Jakarta, Kamis (20/2/2014).

"Jadi perlu ditanya kenapa mesti dikebiri? Perlu tanya ke masyarakat apakah KPK telah bekerja dengan baik atau tidak?" tandas pria yang akrab disapa Edhie itu.

Peserta konvensi lainnya, Endriartono Sutarto juga menyampaikan hal senada. Mantan Panglima TNI ini menilai, segala hal yang menghambat pemberantasan korupsi tak boleh dilakukan. 

Sekarang ini, kata Endriartono, saatnya perang melawan para koruptor. Juga perang terhadap pihak yang menghambat pemberantasan korupsi. 

"Dalam rangka itu, upaya harus dimaksimalkan agar korupsi harus habis di Indonesia. Kalau ada upaya melemahkan menurut saya harus dilawan," tandas Endriartono.

Setidaknya, ada 4 poin 'curahan hati' yang disampaikan Ketua KPK Abraham Samad agar pemerintah dan DPR bersedia menunda pembahasan revisi itu. Salah satunya, ada beberapa hal yang menghambat pemberantasan korupsi. 

Misalnya kewenangan penyelidikan menjadi hilang. Padahal, dengan fungsi kewenangan penyelidikan yang dimiliki KPK, masyarakat dapat memahami mengenai lawfull interception atau penanganan hukum secara menyeluruh.

"Kalau kewenangan itu dihilangkan, maka sulit kita lakukan langkah hukum untuk cepat memberantas korupsi," kata Samad di gedung KPK kemarin. (Rmn/Ism)

 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Pramono Edhie Wibowo: Singapura yang Akan Rugi

 




JAKARTA, KOMPAS.com — Kecaman pejabat Singapura yang akan melarang kapal perang TNI AL KRI Usman-Harun berlayar di perairan Singapura dinilai berlebihan. Langkah tersebut menurut Pramono Edhie Wibowo justru akan merugikan Singapura.

"Kalau benar Singapura melarang KRI Usman-Harun berlayar di perairan Singapura maka kapal perang Singapura juga tidak boleh berlayar di wilayah perairan Indonesia," kata Pramono di Jakarta, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (19/2/2014).
Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen mengatakan bahwa negaranya akan melarang kapal perang Indonesia itu memasuki teritorinya, termasuk pelabuhan dan pusat pangkalan angkatan laut.

Hal tersebut terkait protes Singapura agar Indonesia tak menggunakan nama Usman-Harun, dua pelaku pengeboman di Orchard Road di masa Dwikora era Presiden Soekarno.

Desakan Pemerintah Singapura tersebut tidak akan diindahkan TNI AL maupun Pemerintah Indonesia. Menurut Pramono, Singapura memang tidak berhak mengatur Indonesia dalam pemberian nama KRI.‎
"Penamaan tersebut adalah bentuk penghormatan Indonesia kepada pahlawan yang diabadikan dalam penamaan obyek tertentu yang tidak boleh diintervensi oleh negara lain. Penamaan KRI Usman-Harun sudah sesuai prosedur dan merupakan hak Indonesia sebagai pemilik kapal," kata Pramono.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI yang sedang berjuang sebagai salah satu capres konvensi Partai Demokrat itu berharap Pemerintah Singapura bisa paham dengan kondisi seperti ini dan tidak memengaruhi hubungan baik kedua negara yang selama ini sudah terjalin erat.

 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Ali Masykur Kritik Dahlan saat Debat Konvensi

 




DENPASAR, KOMPAS.com - Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Ali Masykur Musa mengecam kebijakan subsidi bahan bakar minyak yang dikelola badan usaha milik negara. Menurut Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu, subsidi yang mayoritas dikelola BUMN tidak sampai langsung ke masyarakat.

"Dengan segala hormat Pak Dahlan, BUMN mengelola Rp 350 triliun subsidi, tetapi tidak sampai ke rakyat. Contohnya subsidi BBM oleh Pertamina," kata Ali dalam debat capres di Denpasar seperti dikutip dari Antara, Selasa (18/2/2014) malam.

Hal itu ia sampaikan langsung kepada Dahlan, peserta konvensi lain yang juga Menteri BUMN.

"Kalau saya jadi Presiden, subsidi tetap ada, tetapi akan disampaikan langsung kepada rakyat, 'by name by address', tepat sasaran," ujarnya.

Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu juga ingin menghapus dana batuan sosial (bansos). Alasannya, menurut audit BPK, marak penyelewengan dalam penyaluran bansos.

"Temuan kami dari dana bansos Rp 75,7 triliun, sekitar Rp 9,3 triliun tidak tepat sasaran," katanya.

Ali menambahkan, ia ingin menghapus dana bansos karena anggaran tersebut juga merupakan salah satu faktor pendorong terjerumusnya 315 bupati dalam kasus korupsi.

"Kalau jadi Presiden, sudahi saja bansos, kembalikan ke kementerian, disubsidikan untuk kepentingan masyarakat, tidak ada lagi politisasi," ujarnya.

Sebanyak 10 peserta konvensi capres Partai Demokrat menjalani debat di Denpasar, pada Selasa (18/2) malam. Tema sosial budaya dan kesejahteraan rakyat menjadi topik utama yang dibahas dalam debat di kota ke lima dari 11 kota yang akan dikunjungi. Debat akan berakhir sebelum putaran Pemilu Legislatif 2014 April mendatang.

Debat berlangsung dalam dua sesi, yakni Tim Garuda (Anies Baswedan, Irman Gusman, Pramono Edhie Wibowo dan Sinyo Harry Sarundajang) dan Tim Rajawali (Endriartono Sutarto, Ali Masykur Musa, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Hayono Isman dan Gita Wirjawan). Sementara itu, Marzuki Alie tidak menghadiri debat karena ada tugas kenegaraan.

 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Spanduk Dahlan Terbanyak di Bali, Pramono Edhie Pilih Tak Pasang

 




Liputan6.com, Denpasar : Persaingan antara peserta Konvensi Capres Demokrat semakin memanas menjelang dilakukan polling atau jajak pendapat pada Maret 2014 mendatang. Seperti yang terlihat menjelang debat peserta konvensi yang berlangsung di Denpasar, Bali.

Persaingan terlihat melalui alat peraga spanduk milik masing-masing peserta. Dari mulai yang berukuran kecil hingga ukuran raksasa. Pantuan Liputan6.com, Selasa (18/2/2014), spanduk-spanduk yang terpampang wajah-wajah peserta konvensi ini terlihat hampir di sepanjang Jalan Raya Denpasar, hingga di halaman Hotel Aston yang menjadi lokasi berlangsungnya debat.

Namun pemasangan spanduk yang berisi gambar peserta konvensi ini hanya dilakukan beberapa peserta. Mereka adalah Dahlan Iskan, Irman Gusman, Hayono Isman, Gita Wirjawan, dan Ali Masykur Musa. Di antara spanduk yang terpampang, yang terbanyak dan terbesar adalah spanduk milik Dahlan Iskan. Spanduk Menteri BUMN itu nyaris menutupi spanduk peserta lainnya.

Sementara spanduk dari sebagian besar peserta konvensi lainnya hanya terpampang masing-masing 1 gambar di standing banner pintu masuk lokasi diselenggarakan debat. Mereka adalah Akademisi Anies Baswedan, Mantan Dubes AS Dino Patti Djalal, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Suttarto, Ketua DPR Marzuki Alie, Mantan KSAD Pramono Edhie Wibowo, dan Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang.

"Kalau Pak Edhie kan tidak mau terjerat sama uang, makanya nggak masang spanduk, lihat aja spanduk Bapak nggak ada kan?" ujar Ginung Pratidina, staf ahli Pramono Edhie, Denpasar, Bali, Selasa (18/2/2014).


 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Pramono Edhie: Bukan Waktunya Lagi Pemimpin Otoriter

 




Liputan6.com, Denpasar : Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo menilai sudah bukan waktunya lagi memimpin Indonesia dengan gaya kepemimpinan otoriter. Apalagi sistem demokrasi di Indonesia sudah maju.

"Sudah tidak masanya. Memimpin dengan otoriter itu bukan pilihan. Indonesia kan sekarang demokrasinya sudah maju seperti ini. Apakah mungkin demokrasi yang seperti ini bisa dipimpin oleh yang otoriter?" ujar pria yang kerap disapa Edhie ini, Denpasar, Bali, Selasa (18/2/2014).

Adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menyatakan optimistis memenangkan konvensi capres sehingga bisa diusung sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. Apalagi, dia mengaku memahami wilayah Indonesia.

"Ada yang jadi dasar seorang tentara itu kariernya naik perlahan-lahan. Memimpin jumlah yang terus tambah. Jadi jenjang karier tentara lebih naik. Pemahaman masalah ke-Indonesiaan, saya memahami teritorial."

"Saya diberi kesempatan dari Sabang-Merauke dari perbatasan-perbatasan negara Indonesia dengan negara lain. Jadi bisa melihat semua, dan bisa melihat pulau-pulau yang ada. Itu menjadi bekal bagi saya. Saya optimis, kalau tidak maka tidak mungkin saya berani tampil," imbuhnya.

Terkait pembangunan negara, mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus ini berpandangan, membangun negara itu harus komprehensif, tidak dapat menyamaratakan dengan daerah lainnya. "Tidak boleh sama dengan membangun Jawa, jangan lihat semua sama dengan Jawa."

"Program MP3I itu tidak bisa hanya selesai dengan presiden yang ada. Jadi presiden manapun tak bisa hanya selesai berhenti di pemerintahannya saja, pembangunan harus terus disempurnakan," sambung Edhie.

Ia juga mengatakan, tidak semua lini harus direformasi. "Kita nggak harus reformasi semua, sekarang kan kita lihat sekarang korupsinya luar biasa. Justru orang yang sangat sepakat korupsi yakni pak SBY sekarang dikira prokorupsi," tegas Edhie. (Mvi/Mut)

 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Tak Mau Tersandera, Pramono Edhie Lebih Pilih Konvensi

 




Liputan6.com, Denpasar : Anggota Konvensi Capres Partai Demokrat kini harus bersaing untuk memenangkan konvensi sehingga bisa diusung pada Pemilu 2014. Masing-masing peserta konvensi memiliki alasan mengapa mengikuti konvensi, tak terkecuali Pramono Edhie Wibowo.

"Alasan pertama, saya dulu sejak jadi anggota TNI ingin jadi Jenderal bintang 4, sekarang sudah tercapai. Terus ingin jadi Dandensus, Alhamdulillah sudah. Dan terakhir KSAD, jadi setelah pensiun saya ingin tetap mengabdikan diri kepada negara makanya saya ikut konvensi," ujar Edhie, sapaan akrabnya saat mengadakan berkunjung ke media di Bali Denpasar, Bali.

Alasan kedua, karena dia mengaku tak punya modal nyapres. Sehingga ia lebih memilih nyapres melalui konvensi. Dengan begitu ia tak perlu mengeluarkan uang lebih banyak. "Saya tak punya uang, makanya saya ikutan konvensi," ujar mantan Pangdam Siliwangi itu.

Alasan lainnya, ia tak ingin terjerat siapapun terutama kalangan konglomerat atau penyandang dana. "Tapi saya heran kenapa rakyat tidak mau memilih presiden yang tak punya uang? Makanya media harus mendidik kepada rakyat."

"Saya masuk ke politik itu konvensi biaya murah. Saya tidak punya uang saya tak mau tersandera. Kalau seseorang seperti saya tidak punya uang ingin maju presiden tak punya uang, tersandera orang," tandas adik Ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini. 

Pada kesempatan itu, dia kembali mengimbau kepada masyarakat agar tidak golput. Karena akan merugikan rakyat sendiri jika tidak memilih pemimpinnya. "Jangan salah pilih penguasa karena itu kunci. Kuncinya adalah kalau kita punya kesempatan jangan golput, sehingga yang terpilih sesuai pilihannya," tegas Pramono Edhie. (Mvi)

 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Keluarga Sempat Larang Gita Wirjawan Ikut Konvensi Demokrat

 




Liputan6.com, Jakarta : Mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan memilih mengundurkan diri dari jabatannya untuk lebih fokus menjadi peserta Konvensi Capres Partai Demokrat. Meskipun, kata Gita, keputusannya tersebut sempat ditentang oleh keluarga, mulai istri, anak-anak serta keluarga besarnya.

"Awalnya saya harus bicara dengan keluarga untuk konsolidasi itu beberapa minggu. Mereka menganggap politikus itu busuk, kotor. Tapi saya menggangap agak beda dalam perspektif ini, agar saya bisa lebih bebas untuk mengekspresikan tujuan saya dalam menuangkan visi-misi saya," kata Gita saat deklarasi relawan Gita Nusantara di kawasan Pondok Indah, Jakarta, Minggu (16/2/2014) malam.

Meski pihak keluarga sempat menentang, namun Gita yakin bisa memenangkan Konvensi Partai Demokrat itu. Ia mengakui, saat akan berkonsentrasi di dunia politik, dirinya memang sempat 3 kali mengajukan pengunduran diri sebagai Menteri Perdagangan.

Awalnya bulan Mei, beber Gita, kemudian bulan November 2013 lalu, dan terakhir pada akhir Januari 2014. Setelah itu, pengundurannya sebagai Menteri Perdagangan disetujui oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Tiga kali pengunduran saya ditolak. Bulan pertama, kedua ditolak. Dan baru yang ke-3 saya dikatakan oke oleh Presiden," ungkap dia.

Sementara sang istri, Yasmin Wirjawan mengaku merasa berat menyetujui sikap suaminya itu. Namun dengan berbagai pertimbangan dan komunikasi secara terbuka dengan Gita, akhirnya Yasmin pun mempercayakan niat suaminya itu untuk masuk ke dalam dunia politik. Begitu juga saat pengunduran sebagai Menteri Perdagangan.

"Awalnya sesuatu yang cukup berat, tapi saya percaya sama Pak Gita. Apapun beliau inginkan, Insya Allah saya dukung. Saya banyak diskusikan bagaimana ke depannya saya percaya. Begitu keluar sebagai menteri, saya serahkan sepenuhnya ke Pak Gita. Saya mendukung. Yang penting sehat, sama anak-anak kita jaga. Mereka supaya lebih merasa tentram, karena jadwalnya kan padat dalam sehari," ungkap Yasmin. (Edo/Adm)

 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Adu Visi, Peserta Konvensi Capres Demokrat Didandani Adat Bali

 




Liputan6.com, Denpasar : Konvensi Partai Demokrat (PD) akan dilaksanakan di Hotel Aston Bali, 18 Februari mendatang. Sebanyak 11 peserta akan menjadikan ajang ini sebagai arena beradu visi terkait pariwisata di Bali. Uniknya, para peserta capres Konvensi Partai Demokrat itu akan didandani ala Bali.

Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta menuturkan, 11 capres Konvensi Partai Demokrat itu akan mengenakan pakaian ala Bali, lengkap dengan udeng atau topi khas untuk sembahyang dan saput atau ikat pinggang dari kain. "Kita menyambutnya sesuai dengan nilai local genius Bali," kata Mudarta di Denpasar.

Selain itu, kata Mudarta, saat memaparkan visi misinya, 11 capres itu akan diritual terlebih dahulu. Di meja masing-masing peserta, akan diberikan banten (sesajian) dan dibakarkan dupa. "Tujuannya adalah bahwa pemaparan visi misi ini tak hanya disaksikan undangan, tokoh dan kader, tetapi juga Tuhan," tegas Mudarta.
Menurut Mudarta, apa yang dilakukan DPD Partai Demokrat Bali merupakan penjabaran local genius Bali yakni konsep Tri Hita Karana--hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Tuhan. "Itulah filosofi konsepnya. Kami sudah tawarkan ke pusat konsep tersebut."

"Tujuannya agar apa yang disampaikan nanti benar-benar keluar dari hati para peserta," sambung Mudarta.
Mudarta mengaku para bakal capres itu akan memaparkan soal adat, budaya dan pariwisata. Lagi-lagi hal itu disesuaikan lantaran 3 hal tersebut sangat kuat di Bali. "Kami berharap kepada mereka nanti sungguh-sungguh mengedepankan visi untuk pariwisata, adat dan budaya," harapnya.

Baginya, pariwisata Bali yang berpegang kuat adat dan budaya mempunyai kontribusi besar untuk pendapatan negara. Maka itu pariwisata menjadi sangatlah penting. Bahkan, citra suatu negara bisa ditentukan atas kemajuan pariwisata suatu negara itu sendiri.

Menurut rencana, Konvensi Capres Partai Demokrat yang ke-5 ini akan dihadiri 1.500 undangan resmi. "Untuk simpatisan dan warga, kami sediakan space dan layar lebar di luar gedung," imbuh Mudarta. Sementara, para peserta telah mengkonfirmasi kehadiran mereka. (Rmn/Sss)

 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Pramono Ingin Semua Pulau Terluar Dijaga Tentara

 




SURABAYA, KOMPAS.com — Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo mengatakan, harus ada pasukan tentara yang khusus ditempatkan untuk menjaga pulau terluar Indonesia. Hal itu untuk menghindari perebutan pulau terluar oleh negara tetangga.

"Penempatan pasukan di pulau terdepan adalah penting. Andai semua pulau kita bisa diduduki jauh lebih baik. Yang terdepan yang paling mungkin diambil negara lain harus didahului," kata Pramono pada acara debat peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat (PD) di Grand City Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/2/2014).

Ia mengatakan, jika masih ada pulau di wilayah perbatasan yang belum diduduki pasukan TNI, negara harus tetap dapat menguasainya dengan teknologi pertahanan. Dengan begitu, pulau tersebut tetap dapat terawasi meski jumlah prajurit TNI terbatas.

Menurutnya, pemerintah juga tidak boleh alpa menyejahterakan prajurit TNI yang bertugas di pulau terluar. "Jangan lupa tempatkan orang dengan fasilitas kehidupan. Dengan begitu, dia fokus untuk mempertahankan NKRI," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu.

Hal yang sama disampaikan peserta Konvensi lain, Endriartono Sutarto. Dia mengatakan, harus ada kebijakan untuk menempatkan batalyon marinir di perbatasan.

"Untuk menjamin tidak satu pun jengkal negara kita diambil, agar NKRI tak terpecah," katanya dalam kesempatan yang sama.

Peserta Konvensi Anies Baswedan mengatakan, keluarga prajurit yang ditempatkan di pulau terluar harus disejahterakan. "Pastikan mereka yang bertugas di depan bisa bertugas tenang. Keluarga ditanggung kesejehateraan hajat hidup terjaga," kata Anies.

 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Sebagian Capres Konvensi Demokrat Ingin Terapkan Bela Negara

 




SURABAYA, KOMPAS.com - Sebagian peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat akan menetapkan kewajiban bela negara jika terpilih menjadi presiden pada Pemilu Presiden 2014 mendatang. Bela negara tidak serta merta berarti wajib militer.

"Pertahanan Indonesia adalah pertahanan rakyat semesta. Beri pemahaman kepada rakyat," ujar peserta Konvensi Pramono Edhie Wibowo dalam debat peserta Konvensi Capres Demokrat di Grand City, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/2/2014).

Menurut Pramono, setiap warga negara wajib mempertahankan kedaulatan bangsa. "Contohnya, kalau ada nelayan ketika ada lihat kapal asing, kembali ke darat dan beri info kepada satuan militer sehingga dapat dicegah. Itu sudah melakukan bela negara," kata adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Berbeda dengan peserta Konvensi lainnya, Hayono Isman. Meski menggunakan istilah bela negara, dia mewacanakan akan membuka markas komando distrik militer (kodim) dan komando resor militer (korem) bekerja sama dengan pihak sekolah.

Dengan begitu, kata dia, para siswa sekolah bisa mendapatkan akses sarana prasarana milik TNI untuk berlatih baris berbaris atau melatih kedisiplinan.

"Saya lebih setuju bela negara. Saya akan memutuskan untuk TNI, agar lahan dapat digunakan bersama sekolah agar anak-anak dilatih di situ, sehingga bisa cinta tanah air dan disiplin," kata Hayono.

Menurut Anggota Komisi I DPR itu, dengan begitu Indonesia bisa memiliki sumber daya manusia yang tidak kalah dengan Korea Selatan dan Singapura. Kedua negara itu memiliki program wajib militer.
Peserta Konvensi lainnya yang juga Gubernur Sulawei Utara Sinjo H Sarundajang justru menyetujui wacana wajib militer. "Saya ingin sarankan agar pertahanan dan keamanan harus jadi tanggung jawab seluruh bangsa. Setiap warga negara harus lakukan suatu kegiatan bela negara. Dulu disebut wajib militer. Apa pun namanya, tujuannya sama," kata Sarundajang.

 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT




SURABAYA - Salah satu peserta Konvensi Partai Demokrat, Anies Baswedan mengkritisi pelaksanaan ajang penjaringan calon presiden di partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu. Hal yang dikritik Anies adalah minimnya akses publik.

Menurut Anies, sesuai SK Majelis Tinggi, setidaknya ada stasiun televisi nasional yang menyiarkan. Sehingga masyarakat bisa membandingkan dengan benar mengenai calon-calon yang ada. "Saya sudah mengirimkan surat untuk itu," katanya.

Namun, anggota Komite Konvensi PD, Putu Suasta mengatakan bahwa panitia sendiri sebenarnya juga berkepentingan mendapat akses sosialisasi yang lebih luas. "Namun, tidak mudah bagi kami untuk membuat televisi nasional menyiarkan. Makanya, kami memilih bekerja sama dengan TV-TV lokal," paparnya.

Untuk itu, agar membuat semarak pelaksanaan konvensi hari ini, sejumlah peserta berencana membuat panggung seatraktif mungkin untuk menarik peserta konvensi. Kubu Dahlan Iskan, misalnya. Berencana membuat panggung besar, yang rencananya dibuat untuk tampil bersama dengan peserta konvensi lain yang menunggu giliran.

Ide itu ternyata mendapat respon positif dari kontestan lain. "Saya menyambut baik ide tersebut. Karena, justru kedewasaan dalam berpolitik bisa tampil dalam acara tersebut," kata Anies.

Sumber Berita: JPNN

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Peserta Konvensi Capres Demokrat Adu Konsep Hankam & Sosbud di Surabaya

 




SURABAYA, KOMPAS.com — Para kandidat Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat akan mengadu konsep tentang rencana pembangunan negara di bidang pertahanan dan keamanan serta rencana pembangunan sosial dan budaya di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/2/2014).

Visi dan misi para kandidat akan diadu dalam debat bernegara tersebut. Sekretaris Konvensi Capres Partai Demokrat Suaidi Marasabessy mengatakan, Surabaya adalah kota keempat setelah acara yang sama dilakukan di Medan, Sumatera Utara; Palembang, Sumatera Selatan; dan Bandung, Jawa Barat.

"Setelah Surabaya, acara debat juga akan digelar di tujuh kota, yakni di Denpasar, Makassar, Ambon, Semarang, Banjarmasin, Bogor, dan Balikpapan," kata Suaidi, Rabu (12/2/2014). Debat melibatkan panelis dari kalangan tokoh intelektual asal Surabaya.

Panelis, kata Suaidi, akan mengeksplorasi masing-masing jawaban peserta jika ada jawaban yang berbeda dari pertanyaan audiens. "Identitas panelis kami rahasiakan untuk kepentingan tertentu," ujarnya.

Dalam debat, kesebelas peserta akan dibagi dalam dua kelompok yang akan mengikuti debat pada dua sesi berbeda, masing-masing dengan alokasi waktu 2,5 jam. Sesi pertama digelar pada pukul 15.00 WIB dan sesi kedua pada pukul 19.00 WIB.

Acara debat ini, kata Suaidi, bukan media penilaian panitia terhadap peserta konvensi. Sejatinya, ujar dia, penilaian dilakukan oleh masyarakat melalui pemberitaan di media massa. Hasil penilaian masyarakat itu, menurut Suaidi, akan dipotret melalui survei oleh tiga lembaga independen.

Survei pertama akan dilakukan pada akhir Februari 2014. Sementara dua survei lain akan berlangsung setelah pemilu legislatif pada April 2014. "Hasil pemenangnya akan dapat diketahui pada Mei 2014," kata Suaidi.

 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Pramono Edhie Belajar Politik dari SBY

 





SURABAYA, KOMPAS.com - Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat (PD) Pramono Edhie Wibowo mengakui mendapat untung dari kekerabatannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Salah satunya, Pramono mendapat transfer ilmu berpolitik dari iparnya itu.

"(Berkerabat dengan dengan SBY) itu jelas keuntungan. Orang lain belajar politik belum tentu gampang. Kalau saya belajar langsung sama sumbernya. Tiap hari ngobrol," kata Pramono dalam diskusi dengan media di Surabaya.

Pramono mengatakan, setiap hari dirinya berdialog dengan SBY. Menurutnya, hal itulah yang membuatnya semakin paham peta politik Indonesia. "Orang lain belum tentu seberuntung saya. Kalau yang lain kan belajar dari jarak yang jauh," ujar Pramono.

Menurut mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu, SBY sering menasehatinya soal memimpin bangsa. Karena kedekatan dengan kakak iparnya itu, kata dia, wajar jika kemudian publik menganggapnya "anak emas" SBY di Demokrat. Namun dia membantah itu.

"Ada empat peserta konvensi yang berasal dari internal Demokrat, hanya saya saja yang tidak punya jabatan," kata anggota Dewan Pembina Demokrat itu.

 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Dukung Dahlan, Simpatisan Akan Kenakan Serbaputih

 





TEMPO.CO, Surabaya - Para pendukung Dahlan Iskan akan mengenakan pakaian serbaputih saat mendukung Menteri Badan Usaha Milik Negara itu pada debat calon presiden konvensi Partai Demokrat. Debat terbuka 11 peserta konvensi digelar di Grand City Surabaya, Hari ini, 13 Februari 2014. Ini debat putaran keempat setelah di Medan, Palembang, dan Bandung.

Sholahuddin, pengurus Rumah Dahlan Iskan (RDI), salah satu elemen pendukung Dahlan, mengatakan telah mengimbau para simpatisan bekas bos Jawa Pos itu agar mengenakan pakaian serbaputih. Putih merupakan ciri khas kemeja yang selalu dikenakan Dahlan. "Kami meminta para simpatisan Pak Dahlan memakai baju putih, sesuai baju beliau," kata Hud, sapaan akrab Sholahuddin.

Menurut Hud, ribuan pendukung Dahlan se-Jawa Timur telah konfirmasi siap menyesaki arena debat terbuka. Selain RDI, elemen lain wadah pendukung Dahlan yang positif datang ialah Relawan Dahlan Iskan (RDI), Forum Dahlan Iskan (Fordis), Dahlanis, Jaringan Dahlan Iskan (JADI), Dahlanis Mahasiswa Indonesia (DMI), Pasukan Dahlan Iskan (PADI), TrenDI, dan lain-lain.

Sebelum menuju lokasi debat, Dahlan akan mampir ke sekretariat RDI di Jalan Bali Nomor 24 Surabaya. Selanjutnya ia akan dikawal menuju kantor Persatuan Wartawan Jawa Timur di Jalan Taman Apsari dengan mengendarai sepeda motor. "Para pendukung Dahlan yang lain nyegat di parkir timur Plasa Surabaya, lalu bergabung bersama-sama," kata Hud.

Ketua PWI Jawa Timur Akhmad Munir menambahkan bahwa di kantor organisasi wartawan itu Dahlan akan pamit sekaligus meminta restu kepada para sesepuh dan tokoh pers Jawa Timur. Pada 1980-an Dahlan pernah memimpin PWI Jawa Timur. "Dari kantor PWI Jatim Pak Dahlan akan jalan kaki ke Grand City diiringi ribuan simpatisannya," kata Munir.

 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Gita Jumpa Follower Twitternya di Surabaya

 




TEMPO.CO, Surabaya- Malam ini Gita Wirjawan menyempatkan untuk menemui komunitas anak muda di Surabaya. Menurut manajer kampanye Gita Wirjawan, Donny Ardyanto, acara bertema “Mengobrol dan Mendengar” ini sengaja mengundang anak muda pendukung Gita. “Kami sasarannya anak muda yang kebanyakan juga sebagai follower twitter dari Gita Wirjawan,” kata Donny Ardyanto kepada Tempo, Rabu 12 Februari 2014.

Donny mengatakan anak-anak muda jaman sekarang kebanyakan pengguna internet dan pastinya menggunakan media sosial. Dia menuturkan bahwa anak-anak muda yang selalu aktif di media sosial dapat menjadi sarana untuk mensosialisasikan seorang Gita Wirjawan sebagai capres pemenang konvensi Demokrat.

Hal ini kemudian dibuktikan dengan banyaknya anak-anak muda yang menjadi relawan Gita didunia maya. “Contohnya Edi salah satu anak muda Surabaya yang secara aktif mengenalkan Gita di kaskus,” kata Donny

Donny kemudian menjelaskan alasan mengapa dipilihnya Pujasera Urip Sumoharjo adalah untuk bincang-bincang santai dan diskusi bebas dengan beberapa anak-anak muda di Surabaya. Namun acara itu tak sepenuhnya lancar. “Ternyata di sini bising juga ya,” katanya

Kehadiran Gita Wirjawan di Surabaya untuk mengikuti debat Calon Presiden Konvensi Demokrat yang rencananya akan diselenggarakan di Grand City pada hari Kamis 13 Februari 2014. Acara tersebut dihadiri oleh semua peserta capres konvensi Demokrat selain Gita Wirjawan juga dihadiri oleh peserta konvensi demokrat yang diantaranya adalah Dahlan Iskan, Marzuki Ali, Pramono Edhie, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Anies Baswedan, Dino Patti Djalal, Irman Gusman, Sarundajang, Ali Masykur Musa, dan Endriartono Sutarto.

 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Dukung Anies Baswedan, Relawan Malang ke Surabaya

 




TEMPO.CO, Malang - Ratusan pendukung peserta konvensi Partai Demokrat, Anies Baswedan, di Malang bakal ramai-ramai pergi ke Surabaya. Para relawan yang tergabung dalam komunitas Turuntangan Malang itu akan memberikan dukungan kepada Anies yang  mengikuti debat calon presiden di Grand City, Surabaya, pada Kamis, 13 Februari 2014. "Kami akan ramai-ramai berangkat ke Surabaya," kata koordinator Turuntangan Malang, Sandie Putra, Selasa, 11 Februari 2014.

Menurut Sandie, tidak ada yang membiayai keberangkatan mereka. Dana untuk mendukung Anies diperoleh secara swadaya lewat patungan sesama anggota relawan. Kelompok pendukung Anies, kata dia, berasal dari berbagai latar belakang, dari pekerja, pengusaha, hingga mahasiswa.

Komunitas pendukung Anies di Malang total berjumlah 499 orang. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 100 relawan yang aktif berkonsolidasi dalam menggalang dukungan buat Anies. Mereka menerapkan berbagai strategi untuk mengenalkan figur Anies sekaligus menyebarluaskan program-programnya.

Menurut Sandie, awalnya mereka hanya berkenalan di jejaring sosial. Karena memiliki tujuan yang sama, pada 14 Desember 2014 mereka bertemu, atau mengadakan kopi darat. Selain mendukung Anies, Sandie mengklaim relawan Turuntangan Malang juga menjadi duta sekaligus pionir perubahan lewat berbagai kegiatan, seperti aksi bersih-bersih, memberikan pendidikan, dan menggalakkan gerakan berdisiplin.

 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Keyakinan Endriartono Sutarto Menangi Konvensi Capres Demokrat

 




Liputan6.com, Jakarta : Endriartono Sutarto, mantan Panglima TNI yang mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat optimistis bisa memenangkan pertempuran. Dia yakin, konvensi yang dikuti 11 orang ini berjalan dengan adil.

Dalam kunjungannya ke kantor redaksi Liputan6.com di SCTV Tower, Endriartono membeberkan keyakinannya pada konvensi calon presiden Partai Demokrat. Selain itu, dia juga memberikan pandangannya tentang isu militer Tanah Air seperti penolakan Singapura terhadap Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang diberi nama Usman Harun, hingga Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista).

Berikut wawancara khusus Liputan6.com dengan Endriartono yang ditulis pada Rabu (12/2/2014).

Pencapresan
Survei pencapresan internal Partai Demokrat, menunjukkan suara Anda tidak terlalu signifikan. Dalam survei kemarin, Dahlan Iskan dan Pramono Edhie menempati urutan pertama dan kedua. Apa tanggapan Anda?

Saya menyadari karena saya terakhir Panglima TNI itu 2006. Sementara setelah itu saya tidak banyak berkiprah yang masyarakat bisa mengenal secara luas. Sementara kita tahu, beliau di sana (Dahlan Iskan) raja media pemilik media dalam jumlah yang sangat besar, Pak Edi (Pramono Edhie Wibowo) baru saja menyelesaikan tugasnya sebagai KSAD tahun lalu. Kalau masyarakat masih mengenal kedua beliau ini suatu hal yang wajar. 

Itu merupakan tantangan buat saya sendiri untuk kemudian bagaimana caranya saya untuk dikenal kembali oleh masyarakat. Dan yang paling penting adalah masyarakat tahu apa gagasan yang saya miliki, track record yang saya miliki. Biarkan kemudian, masyarakat menentukan pilihannya berdasarkan pengetahuan mereka. Tetapi saya mengejar agar masyarakat bisa kembali mengenal saya.

Persiapan menghadapi survei terakhir bulan Maret?

Kalau survei internal ya saya harus banyak bersosialisasi dengan anggota yang di DPD maupun di pusat ya. Agar mereka tahu dengan diri saya. Kalau itu internal partai.
Tapi saya sejauh ini masih melihat bahwa banyak orang bertanya, Apakah saya yakin mengikuti konvensi ini? Kalau saya tidak yakin, saya tidak akan mengikuti. Sampai hari ini saya masih meyakini bahwa konvensi ini berjalan secara fair

Sampai saat ini, seberapa yakin untuk memenangkan konvensi capres Partai Demokrat?
 
Ya harus. Kalau saya nggak optimis ya, saya ngapain lagi buang waktu untuk ikut konvensi ini. Saya punya keyakinan, saya bisa memenangkan konvensi ini. Karena, saya paham persolan yang terjadi di masyarakat dan bersama teman-teman kita bisa merumuskan apa kira-kira terbaik yang bisa kita lakukan untuk bisa menyelesaikan permasalahan itu. Dan itu yang kita jual.

Apa tagline dari keikutsertaan capres Demokrat ini?

Tagline saya berfikir besar bertindak benar. Mengapa saya pakai ini? Negara ini negara yang besar, maka untuk bisa menyelesaikan permasalahan yang ada dan supaya kita terus bergerak maju, pemimpin itu harus berfikir besar. 

Tetapi dalam mewujudkan apa yang berfikir besar itu, dia harus bertindak secara benar. Tidak boleh asal bertindak untuk mencapai apa yang difikirkan, dan dia merasa punya kekuasaan lalu bertindak sewenang-wenang. Oleh karena itu, tagline saya berfikir besar bertindak benar.

Kemungkinan terburuk kalah, Anda mau apa?

Ya mau apalagi, terima saja. Karena itu sudah keputusan yang dilakukan secara fair, maka tidak ada alternatif lain itu yang kita terima.

Target berikutnya?

Selama belum ikut konvensi, saya juga pernah di banyak kegiatan sosial ya. Sampai hari ini saya masih sebagai Pembina Pencinta Alam Wanadri, lalu masih di Gerakan Indonesia Mengajar, anggota Wali Majelis Amanat UI, Ketua Umum Seven Summit. Menurut saya, banyak hal yang bisa dilakukan, yang paling penting adalah adakah hal-hal yang bisa dilakukan dan itu bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Ada isu anak emas 'kandidat capres konvensi Partai Demokrat', tanggapan Anda?

Saya hanya mengatakan begini, selama saya masih ikut dalam konvensi maka saya percaya, konvensi masih berjalan secara fair. Tapi kalau ada indikasi bahwa anak emas atau tidak anak emas, maka saya tidak punya lagi keyakinan untuk bisa diperlakukan secara fair, ya saya tidak bisa melanjutkan. Selama saya masih melanjutkan, saya masih melihat itu hanya isu untuk sesuatu yang real.

Bagaimana dengan fenomena Jokowi menurut Anda?

Saya hanya melihat begini, memang fenomena Jokowi adalah fenomena yang berbeda dari pemimpin yang sebelumnya dilihat oleh masyarakat. Tidak jaim, turun langsung kepada masyarakat untuk tahu permasalahannya. Sekarang tinggal , sesungguhnya itu tidak cukup untuk seorang pemimpin, tapi juga memiliki gagasan bagaimana menyelesaikan permasalahan yang ada.

Bahwa blusukan itu adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh pemimpin, iya, untuk memahami betul apa permasalahan sesungguhnya yang dihadapi oleh masyarakat. Tapi lalu tidak sekadar sampai tahu permasalahannya apa, tetapi juga harus tahu solusinya. Bagaimana solusi ini yang sampai hari ini belum diperlihatkan oleh Pak Jokowi.

Yang saya ingin imbau dari media adalah, secara berlebihan meng-cover satu orang saja. Masyarakat tidak mempunyai kesempatan untuk tahu orang lain sementara di era sekarang mencerdaskan kehidupan bangsa itu ujung tombaknya ada pada media. Media harus bisa meng-cover atau memberitakan orang lain dengan gagasan yang ada, sehingga nanti masyarakat punya pilihan yang banyak dan mereka memilih atas dasar pengetahuan dan bukan dasar sekedar setiap hari melihat. Tetapi, tahu orang ini punya gagasan yang kira-kira bisa menyelesaikan permasalahan yang dihadapi olehnya. Jadi, pilihan itu adalah pilihan yang cerdas karena pemahaman dia dengan calon-calon yang ada.

Menurut saya, media harus berperan besar disana. Karena sekarang memang eranya media dan kita punya kewajiban bersama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, termasuk dalamnya masyarakat untuk memilih siapa pemimpinnya dengan kecerdasan akibat dari apa yang dilakukan oleh media dan sebagainya.

 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Dino Patti Djalal Optimistis Popularitasnya akan Naik 80 Persen

 




BENGKULU, KOMPAS.com - Peserta konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Dino Pati Djalal optimistis dalam tiga bulan ke depan popularitasnya mampu menembus angka 80 persen, meski pada saat ini baru mencapai 46 persen.

"Saat ini menurut pusat data bersatu popularitas saya mencapai 46 persen, berarti orang tahu siapa saya, tahu belum tentu suka, tapi masyarakat mulai tahu siapa saya, namun dalam tiga bulan popularitas tersebut dapat ditembus mencapai 70 hingga 80 persen," kata Dino saat ditemui usai pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) 2014, di Bengkulu, Minggu (9/2/2014).

Dino melanjutkan sosialisasi di beberapa tempat seperti kampus, pengusaha, pesantren dan berbagai lapisan masyarakat.

Dikatakan dia, proses konvensi capres akan berlangsung jujur dan adil. "Sejak awal ketika saya hendak ikut konvensi Presiden sebagai Ketua Umum yakni Bapak SBY menjamin akan berlangsung fair, dan ditentukan survei masyarakat, bukan Ketua Umum, yang dilakukan tiga lembaga independen, itu dasar saya ikut konvensi," tambahnya.

Dino menyanyangkan proses konvensi dan debat peserta konvensi tak pernah diliput oleh media nasional, sehingga masyarakat tak banyak tahu buah fikir dan langkah apa yang akan dilakukannya bila terpilih menjadi capres dari Partai Demokrat.

"Selama ini debat di Medan, Palembang, Bandung, hanya diliput media lokal setempat tidak diliput media nasional, sehingga masyarakat luas bisa jadi tidak mengetahui ide apa yang diusung para perserta konvensi," katanya.

Sementara itu beberapa pemilih pemula, yakni siswa SMA di Bengkulu, saat ditemui usai kegiatan HPN di Benteng Marlborough mengaku tidak mengetahui siapa Dino Patti Djalal. Namun setelah dijelaskan dan melihat lebih dekat barulah siswa tersebut justru berebut foto dan minta tandatangan Dino Patti Djalal.

 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Cita-cita Pramono Edhie Jika Terpilih Jadi Presiden

 




Liputan6.com, Jakarta : Debat peserta Konvensi Capres Partai Demokrat kembali digelar. Setelah digelar di Medan, Sumatera Utara, dan Palembang, Sumatera Selatan, kini debat kandidat dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat, Rabu 5 Februari 2014.

Dalam kesempatan tersebut, salah satu peserta Konvensi Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo mengemukakan pandangannya mengenai masalah ekonomi di Indonesia.

Ia menjelaskan, seorang pemimpin yang bisa menyejahterakan rakyatnya adalah pemimpin yang memahami dan mengetahui seberapa besar kekayaan yang dimiliki oleh negaranya. Sebab, tanpa pengetahuan itu, akan sulit bagi seorang pemimpin untuk merumuskan kebijakan perekonomian yang berefek pada kesejahteraan bangsanya.

"Pertama saya ingin menyampaikan bahwa seorang pemimpin harus mengetahui kekuatan dan kekayaan yang dimiliki oleh negaranya. tanpa itu tidak mungkin seorang pemimpin mensejahterakan bangsanya," ujar Pramono Edhie melalui dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com di Jakarta.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini menjelaskan, jika dirinya diberikan amanah oleh rakyat untuk menjadi presiden berikutnya, maka ia akan mengutamakan program ketahanan pangan dan energi untuk mensejahterakan bangsa Indonesia.

"Pupuk dan bibit harus bisa disediakan oleh pemerintah, pupuk dan bibit berkualitas. Selain itu, inflasi juga merupakan hal penting yang harus dijaga," kata Edhie.

Selain itu, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini juga menjelaskan bahwa dirinya akan menguatkan peran serta fungsi TNI dan Polri dalam menjaga kedaulatan NKRI, terutama diwilayah perbatasan.

"TNI dan Polri harus kuat, juga Kejaksaan dan Kehakiman. Jangan lagi patok perbatasan berpindah, jangan lagi ada pulau kita diambil negara lain, jangan lagi ada hasil laut kita dicuri orang," tegas Edhie.

Mengenai isu politik, Pramono menjelaskan, bahwa demokrasi pancasila yang telah dirumuskan oleh para pendiri bangsa sangatlah tepat bagi rakyat Indonesia. Sebab, demokrasi pancasila berbeda dengan demokrasi ala barat yang liberal dan tidak menekankan unur musyawarah untuk mencapai mufakat.

"Demokrasi pancasila adalah demokrasi yang melindungi bukan saja kaum mayoritas, tapi juga minoritas. Demokrasi ‎Pancasila adalah dasar menuju pembangunan dan kesejahteraan," pungkas Pramono. (Gen/Eks)

 

BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Disentil Dino soal Independensi Media, Dahlan Berkelit

 





BENGKULU, KOMPAS.com - Dino Patti Djalal yang merupakan peserta konvensi calon Presiden Partai Demokrat menyebutkan, pers memiliki utang terhadap perkembangan demokrasi dengan nilai independensinya.

"Pers bebas di Indonesia merupakan berkat perkembangan demokrasi yang membaik, sementara ketika pers bebas namun masih dintervensi pemilik yang notebenenya adalah politisi, itu mencederai (independensi)," kata Dino Patti Djalal saat menggelar diskusi di salah satu agenda Hari Pers Nasional (HPN) 2014 di Bengkulu, Sabtu (8/2/2014).

Ia melanjutkan, pemaparannya tentang beberapa media besar yang dimiliki dan dikuasai oleh petinggi partai politik tentu saja hal tersebut mempengaruhi isi pemberitaan redaksi.

Disentil Dino dalam acara yang sama, pemilik Jawa Pos Grup, Dahlan Iskan menyatakan, ia selaku pemilik media yang juga terjun dalam politik, tetap memberikan ruang bagi politisi lain di media miliknya itu.

"Media saya tetap memberikan peluang pada politisi lain. Ini membuktikan bahwa kami tetap bisa berlaku terbuka dan independen," kilah Dahlan.

Sementara itu, Mahfud MD dalam diskusi yang sama juga menegaskan bahwa kepemilikan media oleh politisi tentu sedikit banyak memiliki pengaruh pada isi dari pemberitaan. "Sedikit banyak itu pasti mempengaruhi isi pemberitaan, tak mungkin tidak," kata Mahfud.