BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Ide 'Gila' Anies Baswedan

 






TEMPO.CO, Jakarta - Anies Baswedan termasuk salahsatu peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat yang diperhitungkan. Barisan Nusantara, satu dari sejumlah kelompok di luar Partai Demokrat yang berisi aktivis mahasiswa era 1980-an pada 10 November 2013 mendeklarasikan diri sebagai organisasi masyarakat pendukung Anis di Wisma MM UGM.

Dukungan kepada Anies, menurut Barisan Nusantara, diberikan dengan beberapa syarat. "Syarat utamanya mereka berusia muda dan memiliki rekam jejak baik," kata Awalil Rizki, Ketua Dewan Penasehat Barisan Nusantara.

Anies Baswedan kerap memberikan ide cukup berani. Tidak heran dalam usia muda, 38 tahun ia sudah ditunjuk menjadi Rektor Universitas Paramadina. Pada 2008, Anies mengutarakan salah satu ide "gila"-nya kepada Tempo, yaitu pembatasan masa jabatan pejabat publik.

Menurut Anies, desain institusi demokrasi di Indonesia sekarang sudah menyengsarakan rakyat dan hanya menguntungkan elite. Dahulu pendiri Republik membuat desain institusi dengan semangat idealis, namun tidak membayangkan bahwa pejabat akan berlaku seperti sekarang. "Mereka tidak membayangkan bahwa nanti ketika memiliki kekuasaan (pejabat) akan mementingkan diri sendiri," kata Anies ketika menerima wawancara Tempo.

Rektor Paramadina ini kemudian menjelaskan, desain institusi yang memberi keuntungan adalah aktor, bukan sistem. Undang-Undang Dasar yang tadinya berfungsi untuk membatasi masa jabatan anggota Dewan Perwakilan Rakyat lima tahun dan presiden lima tahun sekarang sudah berubah. "Yang terjadi bukan membatasi kekuasaan, tapi memberikan kekuasaan," ujar Anies.  

Pejabat biasanya akan melupakan masyarakat. Baru pada tahun terakhir, mereka ingat masyarakat. Anies mengusulkan sebaiknya pejabat seperti anggota DPR hanya menjabat tiga tahun saja. Keuntungannya, menurut Anies, para politikus pasti berpikir bagaimana kekuasaannya berkelanjutan. Maka pasti politikus harus membahagiakan stakeholder-nya, termasuk konstituen.

Anies yang lahir di Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969 termasuk calon yang sempat dilirik kubu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pengisi kabinet. Pengalamannya berkomunikasi sempat menjadi bahan pertimbangan Presiden Yudhoyono menggantikan Andi Mallarangeng sebagai juru bicara kepresidenan. Andi Zulkarnain Mallarangeng yang pada 2009 masih mengelola FoxIndonesia, kemudian diminta menyaring kandidat pengganti kakaknya.

No comments:

Post a Comment