Irman Gusman
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Irman Gusman adalah seorang politisi senior Indonesia kelahiran
Padang Panjang, Sumatera Barat, 11 Februari 1962. Ia mengenyam
pendidikan di SD Negri 58 Padang, sempat duduk di SMA Don Bosco Padang
selama setahun dan menamatkannya di SMA Negri 2 Padang. Setelah lulus
SMA pada usia 17 tahun Irman melanjutkan kuliah di Jakarta dan mengambil
jurusan Manajemen Perusahaan, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Indonesia (FE UKI) Jakarta. Selama masa kuliah, Irman aktif di Senat dan
berbagai organisasi di luar kampus seperti Himpunan Mahasiswa Islam
(HMI) dan Kesatuan Mahasiswa Minang (KMM). Irman meraih gelar Master of
Business Administration (MBA) pada tahun 1988 dari Graduate School of
Business, University of Bridgeport, Connecticut, USA. Setelah menamatkan kuliah dan kembali ke Indonesia, Irman menggeluti dunia bisnis dan sukses membesarkan perusahaan keluarga dan perusahaan pribadinya. Sebagai bentuk pengabdiannya pada bangsa, Irman memutuskan untuk terjun ke dunia politik. Era reformasi semakin mencetuskan keterpanggilan jiwa-batin Irman untuk terlibat langsung memperbaiki nasib dan masa depan Indonesia. Melalui Fraksi TNI/Polri Irman terpilih menjadi anggota MPR 1999 dari utusan daerah. Pada Pemilu 2004, Irman yang dikenal sebagai penggagas lahirnya Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) di MPR, terpilih sebagai anggota DPD RI mewakili Sumatera Barat dan menjadi Wakil Ketua DPD RI bersama Ginandjar Kartasasmita sebagai Ketua DPD RI periode pertama. Pada tahun 2009, Irman kembali terpilih sebagai anggota DPD RI mewakili Sumatera Barat dan terpilih sebagai Ketua DPD RI. Dalam perjalanan karier politiknya, Irman mencurahkan perhatiannya untuk membangun Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) dengan tujuan untuk mempercepat pembangunan daerah-daerah. Irman Gusman dikenal sebagai pejuang daerah yang konsisten pada pemikiran dan cita-citanya yaitu membangun negeri dari daerah. Irman dikenal sebagai salah seorang penggagas sistem politik dua kamar (bikameral) dalam parlemen Indonesia. Selain itu Irman juga menjadi salah satu pejuang perubahan dalam sistem ketatanegaraan bangsa Indonesia, dimana presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat, pembatasan masa jabatan presiden hanya dua periode, lahirnya Mahkamah Konstitusi serta Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI). Pada tahun 2012, bersamaan dengan perayaan Ulang Tahun yang ke-50 Irman meluncurkan buku biografi “Jiwa yang Merajut Nusantara” yang mengisahkan perjalanan hidup serta perjuangan politiknya di pentas politik nasional. Sebagai bagian dari konsistensi Irman di jalur politik untuk memperjuangkan keutuhan NKRI, pada Maret 2013 Irman Gusman diangkat sebagai keluarga kehormatan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dalam rangkaian HUT ke-61 Kopassus. Penghargaan ini termasuk langka untuk kalangan sipil karena penghargaan militer diberikan dengan kriteria dan pertimbangan yang ketat mengingat TNI harus tetap netral di bidang politik. Selain dunia bisnis dan politik, Irman Gusman juga aktif dalam kegiatan sosial-keagamaan dan pendidikan di mana Irman dipercaya untuk menjabat berbagai posisi strategis antara lain Bendum ICMI 2000-2005, Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI, periode 2005-2010, Dewan Penyantun Universitas Andalas dan Universitas Muhamadiyah Sumatera Barat, penasehat Majelis Ekonomi Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Provinsi Sumatera Barat periode 2000-2005, Dewan Pakar Gebu Minang periode 1999-2003. Hingga saat ini masih aktif sebagai Dewan Kehormatan ESQ. Dalam kehidupan pribadi, Irman memiliki istri bernama Liestyana Rizal Gusman dan dikarunai 2 putri dan 1 putra, yaitu Irviandari Alestya Gusman, Irviandra Fathan Gusman dan Irvianjani Audria Gusman. Merekalah yang menjadi penyemangat utama Irman dalam menjalani pengabdiannya bagi bangsa dan negara. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||
No comments:
Post a Comment