|
MENGENAL MARZUKI ALIE
Dr H. Marzuki Alie, SE, MM lahir di Palembang, Sumatera Selatan, pada
tanggal 6 November 1955. Suami Hj. Asmawati,SE.MM ini dikaruniahi dua
orang putra/putri. Saat ini beliau adalah politisi papan atas Partai
Demokrat, dan menjabat sebagai Ketua DPR-RI periode 2009-2014.
Marzuki Alie dilahirkan di Palembang 58 tahun yang lalu, dibesarkan
dalam tradisi lingkungan keluarga harmonis yang bersahaja, religius
dengan memegang teguh prinsip-prinsip disiplin, kejujuran, dan komitmen,
sehingga membentuk karakter Marzuki Alie menjadi seorang pekerja keras
dengan komunikasi bicara sesuai kebutuhan.
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan, profesi yang dijalani maupun
tugas yang diembannya, Marzuki Alie selalu berupaya maksimal untuk
memberikan hasil yang terbaik. Ketika masih duduk dibangku SMA, ia
selalu mendapatkan nilai yang terbaik sebagai Juara Kelas dengan nilai
matematika maksimal, bahkan saat menyelesaikan studi S-2 di Universitas
Sriwijaya memperoleh Index Prestasi 4 dari skala 4. Marzuki Alie sebagai
sosok yang tidak pernah berhenti belajar, terakhir, ia telah
menyelesaikan studi S-3 di Universiti Utara Malaysia, Sintokh, Kedah
Kisah Hidup Marzuki Alie Malaysia, dengan judul disertasi tentang Marketing Politic.
Ketika teman-temannya bergulat dengan bangku kuliah, Marzuki Alie
meninggalkan Fakultas Tehnik Elektro Universitas Indonesia untuk menjadi
pegawai negeri sipil Departemen Keuangan, Jakarta.
Ketika di tugaskan di Palembang, Marzuki Alie di minta Ayahnya untuk
memimpin perusahaan keluarga disamping melanjutkan kuliah di Fakultas
Ekonomi Universitas Sriwijaya. Mencermati peluang karir teman-temannya
yang telah menyelesaikan kuliah sarjananya tidak mendapatkan penyesuaian
(pada saat itu) maka Marzuki Alie muda memutuskan untuk berhenti
sebagai PNS. Selanjutnya MA bekerja meniti karir di PT. Semen Baturaja
(Persero) Sumatera Selatan sebagai staf Akuntansi.
Selama bekerja di PT. Semen Baturaja ini, kemampuan manajerial Marzuki
Alie berkembang pesat ketika dipercaya menjabat sebagai kepala biro di
berbagai tempat, yaitu: kepala Biro Umum, Biro Anggaran, Biro Akuntansi,
dan Biro Pemasaran serta Kepala Departemen Keuangan.
Kompetensi Marzuki Alie, di uji ketika PT Semen Baturaja (Persero) pada
tahun 1997 terancam bangkrut karena terimbas krisis Ekonomi global
sehingga menjadi salah satu perusahaan yang menjadi pasiennya BPPN.
Kemudian Kementerian BUMN menunjuk Konsultan Boston Consulting Group untuk
melakukan penilaian terhadap PT. Semen Baturaja dan menyimpulkan bahwa
PT Semen Baturaja harus dilikuidasi. Namun Marzuki Alie tidak sependapat
karena keputusan Likuidasi itu bukan solusi terbaik untuk menyelamatkan
perusahaan.
Kementerian BUMN menunjuknya sebagai Direktur Komersil Perusahaan untuk
menyelamatkan perusahaan. Berbekal pengalaman dan ilmu keuangan yang
dimiliki, ia dan timnya dengan penuh percaya diri melakukan penyehatan
perusahaan melalui restrukturisasi keuangan, berhasil keluar dari BPPN
dan menjadi perusahaan yang sangat sehat.
Disamping waktunya banyak tersita untuk memimpin kedua perusahaan: PT
Semen Baturaja (Persero) dan Perusahaan Keluarga, Marzuki Alie juga
sangat aktif dalam organisasi- organisasi Pendidikan, Sosial dan
Kepemudaan, Keagamaan, dan Profesi serta Politik. Kesenangan
berorganisasi sudah tumbuh sejak duduk bangku Sekolah. Tertantang dengan
Reformasi Politik dan sosok Bapak Susilo Bambang Yudhoyono maka Marzuki
Alie memutuskan untuk terjun ke dunia politik dimulai sejak tahun 2002
yaitu sebagai Majelis Pertimbangan Daerah Partai Demokrat Sumsel.
Tahun 2003 sebagai fungsionaris Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat
dan aktif dalam Pilleg dan Pilpres 2004. Selanjutnya pada tahun 2005 di
percaya menjadi Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat. Pada Pilpres
tahun 2009, Marzuki Alie dipercaya sebagai Sekretaris Tim Kampanye
Nasional SBY-Boediono.
Pada pidato pelantikannya sebagai Ketua DPR, Marzuki Alie mengatakan
bahwa tugas kepemimpinannya di DPR merupakan amanat mulia yang menuntut
tanggungjawab tinggi yang harus senantiasa dijaga dan ditunaikan secara
optimal. Guna memperbaiki citra DPR, Marzuki bertekad membangun sistem,
sehingga DPR mampu hadir sebagai lembaga yang aspiratif dan berwibawa.
“Sistem tersebut tidak semata-mata terkait dengan jaminan kelengkapan
teknis operasional yang memperlancar tugas dan kinerja Anggota Dewan,
tetapi juga yang lebih penting adalah menjamin berkembangnya kualitas
sumberdaya manusia DPR, sehingga mampu menghadapi dan menjawab berbagai
tantangan dan kendala yang kompleks,” ujarnya. “Persoalan citra DPR yang
kian terpuruk juga tidak terlepas dari supporting system-nya.
Bagaimanapun kinerja sekretariat jenderal sangat mempengaruhi pencitraan
lembaga wakil rakyat,” ujar Marzuki. Dalam rangka itu, sebagai pimpinan
DPR Marzuki Alie melakukan upaya-upaya untuk memperbaiki Kesetjenan
DPR-RI.
Upaya itu terbukti berhasil. Selama kepemimpinannya, kesetjenan DPR
sebagai lembaga supporting system telah mendapat penghargaan yang selama
ini tidak pernah diraih oleh Kesetjenan. Kinerja Kesetjenan DPR
mendapat penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK selama sejak
2010 sampai 2013 ini.
Selain itu, banyak prestasi Setjen DPR RI juga telah banyak menerima
penghargaan, antara lain dari Komisi Informasi Pusat RI Sebagai Badan
Publik Yang Proaktif Dalam Persiapan, Pelaksanaan UU No. 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik, dari Komisi Informasi Pusat RI
sebagai Badan Publik Terbaik dalam pelaksanaan UU No. 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik dan telah ditetapkan menjadi model
nasional keterbukaan informasi publik; dari Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI atas Prestasinya dalam
Akuntabalitas Kinerja Tahun 2012 dengan predikat nilai “CC”. Menerima
Award dari Menteri Keuangan RI atas Kinerjanya yang sangat baik di
Bidang Pengelolaan Barang Milik Negara Tahun 2011 sebagai Juara Kedua
Kategori Kepatuhan pelaporan Barang Milik Negara untuk Kelompok
Kementerian/Lembaga dengan jumlah unit kuasa pengguna barang sampai
dengan 10 satuan kerja.
Pada bulan Juli 2012, Koperasi Pegawai Setjen DPR RI telah ditetapkan
sebagai Koperasi Terbaik urutan ke-5 dari 342 Koperasi Primer Fungsional
di Wilayah DKI Jakarta. Penghargaan Terbaik UMKM AWARD tahun 2012 untuk
Kategori “Koperasi Karyawan”. DPR RI/Setjen DPR RI secara menyeluruh
telah menerapkan Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Secara
Elektronik (LPSE). DPR-RI juga telah menyelenggarakan pengaduan
masyarakat berbasis online, dan pelayanan informasi publik berbasis
online. Ini prestasi luar biasa, sebab selama ini Sekretariat jarang
menerima penilaian tanpa pengecualian. Ini artinya, DPR telah menjadi
lembaga negara yang paling transparan sejak era Marzuki Alie.
Profesional di BUMN
Sebelum masuk ke dunia politik, Marzuki berkarir sebagai Pegawai Negeri
Sipil (PNS) di Departemen Keuangan. Tidak siap dengan pola kerja PNS,
Marzuki lompat profesi menjadi karyawan BUMN, yang pada akhirnya ia
dipercaya mengelola PT Semen Baturaja (Persero), sebagai Direktur
Komersial, di tengah krisis perusahaan yang dinyatakan bangkrut oleh
Konsultan yang ditunjuk oleh Kementerian Negara BUMN, sebagai dampak
krisis moneter 1998.
Dalam kapasitasnya sebagai Direktur, Marzuki bersama anggota Tim
Direksi yang lain, berani melakukan terobosan sehingga mampu
menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan tanpa bantuan pemerintah,
sebagaimana BUMN yang lain yang diselamatkan melalalui Kebijakan
Pemerintah. Atas keberhasilan ini, Marzuki diangkat menjadi Direktur
Utama pada November 2001. Namun sayangnya, pengangkatannya tidak pernah
dieksekusi, akibat adanya intervensi politik. Peristiwa tersebut
mendorongnya untuk masuk ke dunia politik. Sebagai bentuk konsistensi
sikapnya, Marzuki mengajukan surat permohonan berhenti beberapa kali,
namun permintaan tersebut tidak pernah dipenuhi oleh Menteri BUMN
sehingga pada akhir tahun 2005 Marzuki menyatakan berhenti sebagai
Direktur, suatu sikap yang dicontohnya saat Presiden Soeharto menyatakan
berhenti sebagai Presiden. Secara ringkas, riwayat pekerjaan Marzuki
Alie dapat disampaikan sebagai berikut:
-
Komisaris Utama Group usaha PT.Global Perkasa Investindo 2006 - 2009.
-
Direktur Komersiil PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang 1999 – 2005
-
Karyawan PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang, di Baturaja, di Lampung, di Jakarta 1980 – 1999.
-
Direktur Instalatur PLN Wilayah IV Sumbagsel, BT Sederhana, 1980-1992
-
Pegawai Negeri Sipil di KPN, Departemen Keuangan RI Palembang 1979 - 1980
-
Pegawai Negeri Sipil di Ditjen Anggaran, Dep.Keuangan RI Jakarta 1975 – 1979
Dalam kiprahnya sebagai Direktur Komersiil yang juga merangkap Direktur
Keuangan PT.Semen Baturaja (Persero), Marzuki Alie menerima Penghargaan
dari Indonesian Institute of Management Accountant, yaitu Certified Professional of Management Accountant. Sementara itu penghargaan lain yang pernah ia terima juga cukup banyak.
Karir Politik
Karir politik Marzuki Alie di Partai Demokrat dimulai dari bawah
sebagai anggota Majelis Pertimbangan Partai Demokrat Sumatera Selatan
tahun 2003, sebagai Fungsionaris DPP Partai Demokrat tahun 2004,
kemudian semakin menanjak dan terpilih sebagai Sekretaris Jenderal DPP
PD (2005-2010) dalam Kongres I di Bali. Sebagai Tim sukses Pemenangan
Calon Presiden SBY-JK tahun 2004 dan terakhir sebagai Sekretaris Tim
Nasional SBY-Boediono pada Pilpres 2009. Hasil Kongres II Partai
Demokrat di Bandung 2010, Marzuki dipercaya sebagai Wakil Ketua Dewan
Pembina Partai Demokrat 2010-2015.
Berbekal pengalaman dan kiprahnya, setelah terpilih sebagai anggota DPR
di Daerah Pemilihan DKI Jakarta III (Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan
Kepulauan Seribu) yang disebut sebagai Dapil neraka pada Pemilu 2009,
Marzuki Alie diberikan amanat yang tidak ringan, yakni diusulkan oleh
Fraksi Partai Demokrat dan didukung oleh fraksi-fraksi di DPR lainnya
sebagai Ketua DPR periode 2009-2014.
Nilai-Nilai Religius dalam Menjalankan Tugas
Masa kecil Marzuki dalam lingkungan keluarga yang religius dan agamis,
telah membentuk pribadi Marzuki menjadi pribadi yang sangat taat dan
konsisten serta teguh dalam pendirian untuk menegakkan kebenaran.
Prinsip inilah yang menjadi modal perjalanan hidup Marzuki baik dalam
kehidupan sosial keagamaan, karir profesional maupun dalam politik.
Banyak sahabat dan teman-teman sepergaulan yang tidak mengetahui modal
pendidikan agama yang dimiliki Marzuki karena sikapnya yang selalu
mendahulukan orang lain. Teman sepergaulan di Partai kaget ketika
Marzuki menjadi Imam sholat Jum’at di Masjid Al Markaz Jenderal Moh
Yusuf Makasar saat perhelatan Muktamar NU di Makasar, kemudian
memberikan Khotbah Jum’at di Masjid Istiqlal Jakarta, serta memberikan
tausyiah Ramadhan di Masjid Istiqlal di Kantor Komisi Yudisial.
Dalam Organisasi Sosial Keagamaan Marzuki Alie aktif sebagai Ketua
Dewan Ahli Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama dan juga sebagai Dewan
Penasihat Jammiyatul Qura' wal Huffadzh salah satu lembaga Otonom di PB
Nahdatul Ulama. Itulah sosok Marzuki yang lebih banyak diam tatkala
berkumpul diantara Tokoh atau Pejabat Negara.
Walaupun sosok Marzuki sangat agamis, beliau juga sebagai sosok yang
Pluralis, diterima di hampir setiap golongan agama lainnya, sebagai
Penasihat Yayasan Klenteng Kioe Lie Tong; mewakili keluarga Dr. Ir.
Cokorda Raka Sukawati, menyampaikan sambutan dalam acara Plebon yaitu
prosesi pembakaran mayat atas meninggalnya istrinya di Puri Kantor Ubud
dan berbagai aktifitas lainnya. Banyak jabatan dalam kegiatan sosial
yang dilakoni Marzuki, perjalanan karir profesional yang mulus serta
lompatan karir politik yang fenomenal tidak terlepas dari jalan yang
diberikan Tuhan karena sikap yang tidakngoyo, mengalir apa
adanya. “Saya punya prinsip, apapun yang saya kerjakan yang penting
bermanfaat bagi Ummat, selalu bersukur, sabar dan ikhlas”. itulah
pernyataan yang selalu disampaikan Marzuki kepada siapapun.
Kiprah di Dunia Internasional
Di dunia Internasional, Marzuki Alie memiliki prestasi yang
membanggakan, pimpinan beberapa parlemen internasional, yakni Presiden SEAPAC (South East Asia Parliamentarians Againt Corruption) 2012 – 2013, President of Parliamentary Union of the OIC Members States (PUIC) atau Parlemen Negara-Negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI), President of Asian Parliamentary Assembly (APA), President of ASEAN Inter- Parliamentary Assembly (AIPA), dan Presiden Faspped (Forum of Asia Pacific Parliamentarians on Education).
Terakhir Marzuki Alie dipercaya sebagai Persident of 2nd World
Ecological Safety Assembly (WESA), menggantikan Perdana Menteri Kamboja
Samdech Hun Sen sebagai 1st President of WESA. Dalam
kunjungannya ke London mendampingi Presiden SBY, Marzuki Alie mendapat
gelar kehormatan dan Ratu Elizabeth II sebagai Knight Commander in order of St. Michael and St. George pada tahun 2012.**
|
|
No comments:
Post a Comment