Debat Terbuka Diyakini Dongkrak Konvensi Demokrat
TEMPO.CO, Jakarta - Komite
konvensi calon presiden Partai Demokrat optimistis pelaksanaan debat
terbuka dengan media massa bisa mendongkrak popularitas dan
elektabilitas peserta ajang pencarian presiden partai berlambang logo
Mercy itu.
"Saya rasa otomatis akan terjadi hal semacam itu," kata Ketua Komite, Maftuh Masyuni, kepada Tempo, di kantor Komite, Jakarta, Senin, 6 Januari 2014. Namun, kata dia, selain melalui debat terbuka, para peserta tentu bakal berusaha untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya masing-masing.
Selain untuk ikut mengerek popularitas dan elektabilitas peserta, Maftuh mengatakan penyelenggaraan debat terbuka ini juga ditujukan agar konvensi Demokrat semakin bergaung di masyarakat. Sebab, sejak diluncurkan pada September tahun lalu, banyak pihak yang menilai konvensi tak bergaung.
"Kalau gaungnya tidak ada, bagaimana rakyat bisa diminta pendapatnya?" ujar Maftuh. Karena itu, ujar dia, debat terbuka peserta konvensi ini melibatkan media massa. "Sehingga akhirnya rakyat bisa mengetahui secara persis siapa dan apa yang menjadi gagasan para peserta konvensi."
Untuk lebih meningkatkan gaung konvensi, menurut Maftuh, Komite juga berencana memboyong peserta ke sejumlah kota besar. "Tanggal 21 Januari nanti akan diadakan debat antarpeserta yang dilakukan di 10 atau 12 kota," ucap mantan Menteri Agama ini.
Debat terbuka ini merupakan bagian dari tahap kedua konvensi. Sebelas kandidat bakal menjalani debat secara bergantian mulai hari ini hingga Kamis besok. Di hari pertama, kandidat yang diundang berdebat adalah anggota Dewan Pembina Demokrat Hayono Isman, bekas Panglima TNI Endriartono Sutarto, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan.
Konvensi Demokrat dimulai sejak September tahun lalu hingga April mendatang. Sebelas peserta konvensi adalah Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarundajang.
"Saya rasa otomatis akan terjadi hal semacam itu," kata Ketua Komite, Maftuh Masyuni, kepada Tempo, di kantor Komite, Jakarta, Senin, 6 Januari 2014. Namun, kata dia, selain melalui debat terbuka, para peserta tentu bakal berusaha untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya masing-masing.
Selain untuk ikut mengerek popularitas dan elektabilitas peserta, Maftuh mengatakan penyelenggaraan debat terbuka ini juga ditujukan agar konvensi Demokrat semakin bergaung di masyarakat. Sebab, sejak diluncurkan pada September tahun lalu, banyak pihak yang menilai konvensi tak bergaung.
"Kalau gaungnya tidak ada, bagaimana rakyat bisa diminta pendapatnya?" ujar Maftuh. Karena itu, ujar dia, debat terbuka peserta konvensi ini melibatkan media massa. "Sehingga akhirnya rakyat bisa mengetahui secara persis siapa dan apa yang menjadi gagasan para peserta konvensi."
Untuk lebih meningkatkan gaung konvensi, menurut Maftuh, Komite juga berencana memboyong peserta ke sejumlah kota besar. "Tanggal 21 Januari nanti akan diadakan debat antarpeserta yang dilakukan di 10 atau 12 kota," ucap mantan Menteri Agama ini.
Debat terbuka ini merupakan bagian dari tahap kedua konvensi. Sebelas kandidat bakal menjalani debat secara bergantian mulai hari ini hingga Kamis besok. Di hari pertama, kandidat yang diundang berdebat adalah anggota Dewan Pembina Demokrat Hayono Isman, bekas Panglima TNI Endriartono Sutarto, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan.
Konvensi Demokrat dimulai sejak September tahun lalu hingga April mendatang. Sebelas peserta konvensi adalah Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarundajang.
No comments:
Post a Comment