BERITA #KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT

Pramono Edhie Pilih Koruptor Dimiskinkan, Bukan Dihukum Mati

 





JAKARTA, KOMPAS.com — Kandidat Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo mengatakan, para pelaku tindak pidana korupsi harus diberi hukuman berat yang setimpal. Menurutnya, hukuman terberat untuk koruptor bukanlah hukuman mati, melainkan akan lebih sengsara jika dimiskinkan.

Pramono menjelaskan, jika koruptor dihukum mati, maka masalahnya seakan-akan selesai setelah dieksekusi. Jika dimiskinkan, menurutnya, akan timbul ketakutan yang lebih dalam sehingga pelaku korupsi akan berpikir ribuan kali sebelum beraksi melakukan kejahatan luar biasa tersebut.

"Maka miskinkan, hidup enggak punya (miskin) itu lebih menakutkan. Kalau dihukum mati, jeglek, masalahnya selesai," kata Pramono dalam acara temu media di Sekretariat Konvensi Demokrat, Jakarta Selatan, Rabu (8/1/2014).

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu melanjutkan, saat pelaku korupsi dimiskinkan, maka ada beban tanggung jawab sosial dan moral yang akan dialaminya. Ketakutan akan muncul saat koruptor mengingat kehidupan dan masa depan keluarganya setelah dimiskinkan.

"Kalau dimiskinkan ada tanggung jawab moral, itu lebih mantap. Kalau dihukum mati itu selesai, belum lagi masalah mencabut nyawa orang, siapa nanti yang mencabutnya (eksekusi)?" pungkasnya.

Dalam kesempatan ini, Pramono berbicara sebagai kandidat Konvensi Capres Demokrat. Konvensi ini telah memasuki babak baru. Mulai 6 hingga 9 Januari 2014, setiap kandidat diberikan waktu untuk menyampaikan gagasannya.

Setelah melewati babak ini, selanjutnya para kandidat akan masuk tahapan debat antarkandidat. Penentuan pemenang akan dilakukan setelah debat dan didasarkan hasil survei yang dilakukan lembaga survei eksternal.

 

No comments:

Post a Comment