Jokowi Diwanti-wanti Waspadai Capres Hasil Konvensi Demokrat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketenaran Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo sebagai kandidat terkuat dalam bursa calon presiden
(capres) RI, ternyata masih bisa disalip oleh tokoh- tokoh politik lain.
Terutama, oleh capres yang nantinya dihasilkan dari Konvensi Partai Demokrat (PD). Agar tetap menjadi yang teratas, Jokowi disarankan tetap memanfaatkan Jakarta sebagai panggung politiknya.
"Saya
ingatkan agar Jokowi berhati-hati dengan satu partai itu (PD).
Manfaatkan habis-habisan panggung Jakarta untuk menjaga popularitas dan
elektabilitasnya," ujar Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi School of
Government (SSSG), Fadjroel Rachman, usai penyerahan Soegeng Sarjadi
Award on Good Governance, di Hotel Four Seasons,
Jakarta Selatan.
Menurutnya, Jokowi harus memaksimalkan kinerja
pemerintahannya di Jakarta hingga masa kampanye capres Pemilu Presiden
2014 nanti. Ia mengatakan, berbeda dengan calon yang diusung PD, Jokowi
tidak punya waktu untuk menyiapkan program pemenangannya dan konsep yang
akan diusungnya jika menjadi presiden.
Apalagi, lanjut Fadjroel,
hingga kini, baik Jokowi atau pun partai yang mengusungnya, Partai
Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan belum juga mengumumkan rencana
pencalonan mantan Wali Kota Surakarta iru sebagai capres.
"Jokowi
tidak punya banyak waktu, sedangkan capres (hasil) konvensi (PD) punya
waktu sampai delapan bulan untuk merumuskan gagasannya," ujar Fadjroel.
Berdasarkan
survei yang dilakukan SSSG, Jokowi dinilai sebagai tokoh negara
terbaik. Jokowi memperoleh suara 55,2 persen dari 1.250 responden yang
disurvei. Dia mengalahkan perolehan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
yang hanya memperoleh 11,4 persen suara.
"(Hasil survei) ini
mengejutkan, karena tahun lalu Jokowi masih kalah oleh Dahlan Iskan
(Menteri Negara BUMN). Tahun ini malah Jokowi mengungguli SBY," tutur
Fadjroel.
Dia mengatakan, melesatnya keterpilihan Jokowi karena politisi itu menunjukkan kerja nyata melalui programnya di Jakarta.
No comments:
Post a Comment