Ini Strategi Pembangunan Partai Demokrat Lima Tahun ke Depan
Jakarta: Partai Demokrat
telah menyiapkan program pembangunan bangsa 5 tahun ke depan. Seluruh
program bakal diimplementasikan, apabila Partai Demokrat kembali
memenangkan pemilu legislatif (pileg) serta pemilu presiden dan wakil
presiden (pilpres) 2014.
“Tentu sasaran yang akan dicapai bukan
retorika dan angan-angan. Program ini bukan asal-asalan dan
teriak-teriak,” kata Ketua Umum DPP PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
saat berorasi dalam kampanye terbatas partainya, di Jakarta, Kamis
(3/4).
Dia menjelaskan, program yang disiapkan disusun setelah menarik garis dan pembelajaran manajemen pemerintahan selama ini.
Dia kemudian mengemukakan visi dan misi program partainya, yang terdiri dari enam butir.
Pertama, ekonomi tetap tumbuh tinggi dan semakin kuat.
Kedua, kesejahteraan rakyat mesti terus ditingkatkan.
Ketiga, peningkatan penegakan hukum dan pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu.
Keempat, politik dan demokrasi semakin stabil dan matang.
Kelima, penguatan aparat TNI/ Polri demi kedaulatan NKRI.
Keenam, peningkatan peran Indonesia di mata internasional.
“Jangan main-main, ini semua untuk bangsa,” SBY, yang juga Presiden RI, menegaskan.
SBY menambahkan, partai, yang digagas dan didirikannya, telah
menetapkan 11 sasaran khusus yaitu: penanggulangan kemiskinan,
pendidikan, kesehatan, pangan dan energi, Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) dan kewirausahaan, modernisasi TNI/ Polri, buruh dan Tenaga Kerja
Indonesia, pembangunan daerah dan desa, kesejahteraan pegawai dan guru,
infrastruktur investasi dan pemberantasan korupsi.
Dia kemudian menjelaskan secara teknis, satu per satu 11 sasaran khusus tersebut.
Pertama, dalam aspek penanggulan kemiskinan, seluruh program
pro-rakyat seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Jaminan Kesehatan
Masyarakat, beras miskin dan lain-lain akan dilanjutkan dan
ditingkatkan. Alokasi anggaran 5 tahun ke depan hingga Rp 1.000 triliun.
Kedua mengenai pendidikan umum dan agama ditingkatkan. BOS dan beasiswa diperbesar.
“Gaji guru, dosen dan peneliti dinaikkan. Alokasi anggaran mencapai Rp 3.000 triliun,” ujarnya.
Ketiga, kesehatan rumah sakit dan puskesmas diperbanyak. Kesejahteraan dokter dan tenaga medis ditingkatkan.
“Pada 2019 BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) mencakup semua penduduk Indonesia,” tegasnya.
Keempat, dalam bidang pangan dan energi harus ada peningkatan pertanian, kelautan, perikanan dan kelautan.
“Kilang BBM (bahan bakar minyak) dibangun, daya listrik ditingkatkan hingga 65.000 mega watt,” katanya.
Kelima, dilakukan program kewirausahaan besar-besaran hingga 2 juta
orang. Kredit Usaha Rakyat ditingkatkan hingga Rp 200 triliun.
Keenam, program pengembangan kekuatan TNI/ Polri akan terus
ditingkatkan. Termasuk, alutsista, personel, gaji, remunerasi. Personil
Polri ditambah 100 ribu orang.
Ketujuh, peningkatan kesejahteraan buruh.
“Era buruh murah sudah selesai. Perlindungan dan pelayanan TNI harus ditingkatkan,” ujarnya.
Delapan, alokasi anggaran untuk daerah terus ditingkatkan hingga
Rp1.000 triliun per tahun. Anggaran desa hingga Rp 100 triliun dan 1
miliar per desa, per tahun.
Kesembilan, peningkatan gaji PNS dan guru. Pegawai terendah pada 2019 mesti mencapai 5 juta rupiah.
Kesepuluh, sasaran MP3EI hingga tahun 2025 mencapai Rp 4.500 triliun.
Kesebelas, pemberantasan korupsi jalan terus tanpa pandang bulu.
“Penting diutamakan aspek pencegahan. Jangan menjebak. Ingatkan
barangkali ada yang tidak tahu tindakannya keliru. Kalau sudah
diingatkan berkali-kali tetap korupsi, sanksi diberikan. Mari kita
berupaya mencegah korupsi,” tegasnya.
Menurut SBY keseluruh sasaran khusus itu bukanlah ilusi dan wacana.
Dia juga mengajak seluruh pihak melakukan perubahan dan membangun negara
ke arah lebih baik.
“Hal-hal yang sudah baik jangan diganti dan diubah. Apalagi tidak
jelas seperti apa perubahannya. Apalagi hanya teriak-teriak perubahan,”
tukasnya.
Menurutnya, mengelola negara dan pemerintahan jangan sampai hanya
bersifat eksperimen. “Kita tak boleh eksperimen coba-coba. Negara ini
dan rakyat punya harapan dan masa depan. Jangan sampai perubahan tidak
berangkat dari perencanaan strategis, manajemen dan akuntabel,” ucapnya.
Dia berharap Indonesia tidak kembali mengalami krisis dan masa kelam.
“Mari kita bermohon agar krisis tidak terulang dan tidak terjadi lagi,”
ucapnya.
“Oleh karenanya jangan sampai ada salah urus dan manajemen
pemerintahan gegabah. Ini negara dan pemerintahan yang besar, jangan
asal-asalan. Bersama Demokrat, mari kita jaga dan bahkan tingkatkan hal
sudah baik, jangan diobrak-abrik,” tegasnya. (rilis/beritasatu/wan/dik)