Pramono: Kami Tetap Katakan Tidak pada Korupsi
AMBON, KOMPAS.com
- Anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo
membantah semua tudingan yang menilai partainya sebagai partai terkorup.
Menurutnya, masih ada partai lain yang lebih korup dibandingkan dengan
Demokrat.
Pramono tak menampik ada beberapa kader Demokrat yang terjerat dan
menjadi terpidana kasus korupsi. Namun, kata dia, jumlahnya hanya
sedikit dan Demokrat telah memberi sanksi tegas pada semua kader yang
berulah itu.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa beberapa kader kami terjerat kasus
korupsi. Mereka yang terjerat kasus sudah ditangani oleh KPK," kata
Pramon.
Saat ini, kata Pramono, partainya terus berbenah diri dan berusaha
lepas dari kesan partai yang dekat dengan korupsi. Semua kader yang
terlibat dalam kejahatan luar biasa itu tak akan diberikan pembelaan
oleh internal Demokrat.
"Baju yang tadinya bersih sekarang kotor ternodai, kami tetap katakan
tidak pada korupsi, dan lanjut membersihkan baju kami tersebut,"
pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi yang juga Ketua Umum DPP Partai
Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono juga menegaskan bahwa partainya bukan
yang terkorup. Penegasan itu disampaikan merujuk pada data kepolisian
dan kejaksaan.
Menurut Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie,
penegasan itu disampaikan SBY dalam acara temu kader Partai Demokrat di
JI Expo Kemayoran, Jakarta, beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan itu,
SBY menunjukkan 45 persen kasus korupsi dilakukan oleh partai lain dan
Demokrat hanya sembilan persen.
SBY, kata Marzuki, juga menyebutkan data lain yang bersumber dari
Komisi Pemberantasan Korupsi. Data KPK menempatkan Partai Demokrat di
peringkat ketiga paling korup, dengan prosentase korupsi 15 persen.
Sedangkan partai lain yang menduduki peringkat pertama terkorup disebut
memiliki prosentase 25 persen kasus korupsi.
No comments:
Post a Comment