Anies Baswedan Tawarkan Kepemimpinan ala Permainan Angklung
BANDUNG, KOMPAS.com
— Bakal calon presiden Anies Baswedan menawarkan gaya kepemimpinan
seperti bermain alat musik angklung. Hal itu disampaikan Anies saat
menjawab pertanyaan panelis mengenai kekuasaan dan pengambilan keputusan
saat debat kandidat di Konvensi Partai Demokrat di Hotel Harris,
Bandung, Rabu (5/2/2014).
"Indonesia bisa bangkit jika bergerak. Saya datang bergerak bersama,
bagaimana kepemimpinan ala bermain angklung. Memberikan arahan, waktu,
lalu yang terjadi muncul harmoni dan semua bergerak untuk membuat
harmoni yang indah," kata Anies.
Menurut Anies, pemimpin bukanlah seorang yang datang untuk
menyelesaikan semua masalah. Pemimpin adalah seseorang yang mampu
menjadi teladan, berkompeten, jujur, dan membuat masyarakatnya mau
bergerak bersama-sama.
"Pemimpin Indonesia bukan datang berdiri di depan panggung, tetapi
pemimpin datang menginspirasi memberikan kesempatan untuk bergerak dan
seluruhnya bersama-sama meraihnya," kata Anies.
Anies mengaku mendapat inspirasi tersebut setelah mengunjungi saung
angklung Mang Udjo di Bandung. Seperti halnya bermain angklung, jika
semuanya bergerak seirama, maka dapat membuahkan hasil yang diinginkan.
Menurut Anies, tujuan dalam bernegara yaitu melunasi janji
kemerdekaan. "Saya selalu mengistilahkan tujuan kita bernegara adalah
janji kemerdekaan yang harus dilunasi. Kekuasaan mekanisme yang dipakai
melunasi janji itu," katanya.
Dalam debat kandidat capres ini, Anies beradu pendapat dengan
kandidat lain, yakni Gita Wirjawan, Endriantono Sutarto, Marzuki Alie,
dan Ali Masykur Musa.
Kandidat lainnya tergabung dalam tim Rajawali, yaitu Dahlan Iskan,
Sinyo Harry Sarundajang, Dino Patti Djalal, Irman Gusman, Hayono Isman,
dan Pramono Edhie. Acara debat tim Rajawali dijadwalkan berlangsung
pukul 19.00 WIB.
No comments:
Post a Comment