Keluarga Sempat Larang Gita Wirjawan Ikut Konvensi Demokrat
Liputan6.com, Jakarta : Mantan Menteri Perdagangan
Gita Wirjawan memilih mengundurkan diri dari jabatannya untuk lebih
fokus menjadi peserta Konvensi Capres Partai Demokrat. Meskipun, kata
Gita, keputusannya tersebut sempat ditentang oleh keluarga, mulai istri,
anak-anak serta keluarga besarnya.
"Awalnya saya harus bicara dengan keluarga untuk
konsolidasi itu beberapa minggu. Mereka menganggap politikus itu busuk,
kotor. Tapi saya menggangap agak beda dalam perspektif ini, agar saya
bisa lebih bebas untuk mengekspresikan tujuan saya dalam menuangkan
visi-misi saya," kata Gita saat deklarasi relawan Gita Nusantara di
kawasan Pondok Indah, Jakarta, Minggu (16/2/2014) malam.
Meski
pihak keluarga sempat menentang, namun Gita yakin bisa memenangkan
Konvensi Partai Demokrat itu. Ia mengakui, saat akan berkonsentrasi di
dunia politik, dirinya memang sempat 3 kali mengajukan pengunduran diri
sebagai Menteri Perdagangan.
Awalnya bulan Mei, beber Gita,
kemudian bulan November 2013 lalu, dan terakhir pada akhir Januari 2014.
Setelah itu, pengundurannya sebagai Menteri Perdagangan disetujui oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Tiga kali pengunduran
saya ditolak. Bulan pertama, kedua ditolak. Dan baru yang ke-3 saya
dikatakan oke oleh Presiden," ungkap dia.
Sementara sang istri,
Yasmin Wirjawan mengaku merasa berat menyetujui sikap suaminya itu.
Namun dengan berbagai pertimbangan dan komunikasi secara terbuka dengan
Gita, akhirnya Yasmin pun mempercayakan niat suaminya itu untuk masuk ke
dalam dunia politik. Begitu juga saat pengunduran sebagai Menteri
Perdagangan.
"Awalnya sesuatu yang cukup berat, tapi saya percaya
sama Pak Gita. Apapun beliau inginkan, Insya Allah saya dukung. Saya
banyak diskusikan bagaimana ke depannya saya percaya. Begitu keluar
sebagai menteri, saya serahkan sepenuhnya ke Pak Gita. Saya mendukung.
Yang penting sehat, sama anak-anak kita jaga. Mereka supaya lebih merasa
tentram, karena jadwalnya kan padat dalam sehari," ungkap Yasmin.
(Edo/Adm)
No comments:
Post a Comment