Gambaran Demokrasi di Mata 6 Peserta Konvensi Capres Demokrat
Liputan6.com, Medan : Debat 6 peserta Konvensi
Capres Partai Demokrat yang digelar di Medan, Sumatera Utara, Selasa
malam kemarin berjalan seru. Mereka saling balas-membalas lontara opini
dari masing-masing peserta.
Adik ipar Presiden SBY, Pramono Edhie Wibowo,
menjawab pertanyaan pertama tentang konsep demokrasi dan kepemimpinan
yang paling cocok untuk Indonesia dengan cemerlang. Dari 5 peserta lain,
dia yang pertama buka suara.
"Siapapun yang ingin membangun
Indonesia jangan pernah lupa budaya. Indonesia berbeda dengan negara
lain. Nggak bisa mengikuti demokrasi ala barat," ujar mantan Kepala Staf
Angkatan Darat (KSAD) itu di Istana Maimun, Medan, Sumut, Selasa
(21/1/2014). Menurutnya, jika Indonesia bisa menerapkan Pancasila
sesungguhnya maka negara ini akan bisa bangkit.
Pendapat lain
datang dari anggota Badan Pemeriksa Keuangan BPK Ali Masykur Musa. Dia
menilai, pemimpin Indonesia bisa lahir dari kalangan manapun. Jika ia
jadi presiden, maka pendidikan akan diutamakan. Dia mengakui, apa yang
dilakukan SBY saat ini sudah cukup baik. Hanya tinggal melanjutkan saja.
Sementara
itu, peserta lainnya, Hayono Isman mengungkapkan hal senada dengan
Pramono. Ia menilai konsep demokrasi yang sesuai untuk Indonesia adalah
yang mempertahan kebudayaan serta nilai-nilai sejarah yang ada.
"Tanpa
budaya Indonesia akan hancur. Pemimpin yang tepat untuk Indonesia
adalah yang mampu mempertahankan budaya dan sejarah tetap tegak," ungkap
anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat itu.
Sedangkan
Ketua DPD Irman Gusman berpendapat, pemimpin yang tepat untuk Indonesia
adalah yang mempunyai keteladan. "Itulah yang diharapkan muncul di 2014
ini," jelas pria asal Tanah Minang ini.
Menteri Perdagangan Gita
Wirjawan turut menyahut. Dia menjelaskan, Pancasila adalah konsep
demokrasi yang paling pas untuk Indonesia. Tapi konsep Pancasila yang
sejati seperti yang diterapkan di masa Soekarno.
"Sekarang pembicaraan soal Pancasila hanya saat kampanye politik saja," ungkapnya.
Dahlan
Iskan tak mau kalah. Dia yang mendapat kesempatan terakhir menjawab
pertanyaan, mengatakan inti dari pemerintah yang demokrasi adalah
menciptakan kesejahteraan. "Itu saja, tidak ada yang lain," tutur
Menteri BUMN itu.
Debat kandidat ini berlangsung dalam tiga sesi.
Setiap kandidat hanya diberikan waktu tiga menit untuk menjawab
pertanyaan dari moderator.
Sesi pertama pertanyaan seputar
perekonomian dan demokrasi nasional. Sedangkan di sesi berikutnya
pertanyaan seputar membangun Indonesia dimulai dari membangun Sumatera
Utara. (Alv/Ndy)
No comments:
Post a Comment