Merdeka.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan
mengusulkan pesantren-pesantren di Indonesia mendapatkan suntikan dana
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui pos anggaran
pendidikan yang besarnya 20 persen.
Menurut Dahlan, pondok pesantren juga bagian dari lembaga pendidikan
penopang kecerdasan bangsa. Namun, Dahlan menegaskan bantuan dana bagi
pondok pesantren, harus disertai kelayakan sebuah pondok pesantren
menerimanya.
"Bagaimana anggaran pendidikan bisa untuk pesantren tapi pesantren
yang seperti apa yang dapat anggaran pendidikan mungkin perlu diajukan
syarat-syaratnya," ujar Dahlan di Pondok Pesantren Internasional Jagat
'Arsy di Tangerang Selatan, Minggu (15/12).
Selain itu, Dahlan juga mengimbau pondok pesantren untuk berani
mengajukan anggaran kepada pemerintah. Tentunya setelah 'mempercantik
diri'.
"Kalangan pesantren harus berani mengusulkan, syarat-syaratnya
misalnya yayasannya yang rukun, yang pendidikannya maju, nanti biar
dirumuskan," ujar Dahlan.
Dahlan memaparkan, anggaran APBN terus meningkat tiap tahun, dengan
demikian anggaran pendidikan juga bertambah. Dahlan menilai, anggaran
pendidikan bisa menyentuh angka Rp 500 triliun dalam tiga tahun ke
depan. Angka terbesar sepanjang sejarah ini perlu diserap dengan baik.
"Rp 320 triliun anggaran pendidikan tahun depan. Negara harus
mengalokasikan 20 persen APBN untuk pendidikan. Kalau APBN naik,
anggaran pendidikan ikut naik. Nilai Rp 320 triliun, belum pernah dalam
sejarah Indonesia anggaran pendidikan sebesar itu. Penyerapannya juga
harus belajar," papar Dahlan.
Mantan Dirut PLN ini mendorong pondok pesantren meningkatkan kualitas
agar layak menerima dana dari APBN. Dengan demikian diharapkan anggaran
pendidikan bisa dimanfaatkan seluas-luasnya. Tidak hanya untuk lembaga
pendidikan negeri, tetapi juga pesantren.
"Nanti anggaran itu mbok ya jangan hanya negeri-negeri, harus
berubah, guyonannya menghabiskan anggaran sebesar itu tidak bisa, saking
besarnya, makanya penyerapannya harus tertib," tutup Dahlan.
No comments:
Post a Comment